Ketua Kadin Beberkan Solusi Atasi Ketergantungan Impor Vaksin dan Obat
Pembangunan nasional dinilai tidak akan bisa dicapai tanpa sistem pertahanan kesehatan yang kuat.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Ketua Kadin Beberkan Solusi Atasi Ketergantungan Impor Vaksin dan Obat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kadin-indonesia-mengadakan-forum-industri-ruu-kesehatan.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadin Indonesia menyatakan, pandemi Covid-19 baru saja dilewati dengan banyak pelajaran yang bisa Indonesia ambil, satu di antaranya menyadari ketahanan kesehatan masih cukup rentan.
Sebab, Indonesia saat ini masih tergantung dengan impor vaksin, sehingga pembangunan nasional tidak akan bisa dicapai tanpa sistem pertahanan kesehatan yang kuat.
Untuk itu, Kadin pada 2021 hingga 2026 menjadikan sektor kesehatan sebagai prioritas, mengusung pemulihan dan pengembangan industri kesehatan nasional dengan meningkatkan investasi di riset dan pengembangan (RnD).
Baca juga: Kadin Minta Pengusaha Indonesia Majukan Industri Kesehatan Nasional
"Tujuannya untuk mengoptimalkan produksi vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan lokal agar obat-obatan dan biaya pengobatan bisa lebih terjangkau bagi masyarakat," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam "Forum Industri tentang RUU Kesehatan" di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Selanjutnya, Kadin berharap RUU Kesehatan dapat membangun sistem kesehatan yang lebih baik, sehingga Indonesia mencapai ketahanan di sektor kesehatan.
Arsjad menegaskan, Kadin siap mendukung upaya pemerintah dan DPR dalam mensosialisasikan usulan RUU Kesehatan.
"Selain itu, juga siap mendorong sektor swasta dan industri agar berperan maksimal dalam menghadirkan layanan kesehatan lebih baik untuk mewujudkan ketahanan kesehatan Indonesia," pungkasnya.
Ia menyebut, untuk mengakselerasi transformasi kesehatan nasional, kolaborasi pelaku industri dan pemerintah dinilai menjadi kunci.
Khususnya dalam mendorong peningkatan investasi di bidang industri kesehatan, baik itu sektor pelayanan kesehatan, alat kesehatan, obat-obatan hingga riset dan pengembangan (R&D).
"Tujuannya, yakni supaya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau akan semakin baik," pungkas Arsjad.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.