JPMorgan Kebanjiran Nasabah Baru Pasca Kolapsnya Silicon Valley Bank
Sejumlah perbankan besar di AS seperti Chase & Co dan Citigroup Inc juga mengalami kenaikkan investor besar yang ingin memindahkan simpanan mereka.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sejumlah perusahaan jasa keuangan sepreti JPMorgan kebanjiran nasabah baru pasca bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB).
Salah seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengungkap, kantor pusat JPMorgan belakangan ramai diserbu gelombang nasabah baru yang ingin mengajukan permohonan untuk mengalihkan rekening bank lama mereka ke tabungan JPMorgan.
Sejumlah perbankan besar di AS seperti Chase & Co dan Citigroup Inc juga mengalami kenaikkan investor besar yang ingin memindahkan simpanan mereka.
Untuk mempercepat proses pendaftaran serta perpindahan tersebut, Chase & Co dan Citigroup Inc bahkan mengambil langkah ekstra dengan melakukan onboarding khusus.
“Para layanan pemberi pinjaman mulai membuka pendaftaran rekening baru dan memulai prosedur pengiriman uang, sementara klien baru masih menjalani pemeriksaan kepatuhan. Para eksekutif mengatakan mereka berjalan dengan baik karena mereka tidak ingin dituduh mengeksploitasi situasi.” jelas sumber kepercayaan Reuters.
JPMorgan, Chase & Co hingga kini masih tidak memberikan konfirmasinya terkait adanya lonjakan nasabah yang dialami perusahannya, sementara City menolak mengomentari laporan tersebut.
Namun menurut informasi yang beredar gelombang nasabah baru mulai dialami layanan perbankan AS setelah Federal Deposit Insurance Corporation selaku otoritas pusat membuka kembali akses rekening para nasabah SVB dan menjamin simpanan investor sebesar 250.000 dolar AS untuk setiap satu rekening.
Baca juga: Sedang Booming, JPMorgan Malah Larang Karyawannya Gunakan ChatGPT
Meski begitu, sayangnya lonjakan investor yang dialami JPMorgan, Chase & Co, dan City tak dapat mengangkat kerugian bank–bank di AS yang telah kehilangan nilai lebih dari 100 miliar dolar AS pasca kebangkrutan SVB.
Baca juga: JPMorgan Kembali Lakukan PHK, 30 Bankir Asal Asia Pasifik Jadi Korban
Keruntuhan ini bahkan membuat perusahan pemeringkat raksasa, Moody's memangkas prospek sektor perbankan ini menjadi "negatif" dari stabil, sambil memperingatkan ancaman terkait adanya kerugian di masa depan untuk sistem perbankan AS setelah runtuhnya Silicon Valley Bank.