Riset : Gratis Ongkir Pertimbangan Utama Konsumen Memilih Platform e-Commerce
Riset terbaru Snapcart menemukan, 98 persen responden tertarik berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Riset terbaru Snapcart menemukan, 98 persen responden tertarik berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan.
Momentum selama satu bulan ini menjadi akan ruang e-commerce untuk berlomba, ditambah dengan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi dengan situasi Lebaran pasca pandemi.
Riset Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadan 2023 ini menggunakan metode online atas 1000 responden berusia 20 - 35 tahun dari berbagai area di Indonesia.
Astrid Wiliandry, Director Snapcart Indonesia mengatakan, pada survei yang dilakukan pada 3 bulan terakhir, ada 4 faktor pertimbangan responden untuk memilih platform e-commerce untuk berbelanja online selama bulan Ramadan.
"Keempatnya adalah Gratis Ongkir (71 persen), Menyediakan Metode Pembayaran COD (37 persen), Program Ramadan yang Menarik (36 persen) dan Keseruan Livestream dengan penjual (16%)," katanya secara tertulis, Sabtu (18/3/2023).
Astrid merinci terkait faktor pertimbangan memilih platform online.
Gratis Ongkir kerap menjadi bagian dari strategi para pemain e-commerce untuk menarik minat masyarakat berbelanja online, khususnya bagi masyarakat yang berasal dari daerah.
Survei ini mengungkap, dari beragam promo yang ditawarkan e-commerce selama bulan Ramadan, 85% responden memilih Gratis Ongkir sebagai promosi yang paling dicari untuk Ramadan nanti, diikuti dengan Voucher Diskon atau potongan harga (75%), Cashback (68%), Flash Sale (65%) dan Keseruan Hadiah (31%).
Baca juga: Double Day 3.3 Blibli Hadirkan Promo Diskon hingga 90 Persen dan Gratis Ongkir Tanpa Minimum Belanja
"Dapat dikatakan, tahun ini Gratis Ongkir masih menjadi bintang dan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pemilihan platform untuk berbelanja online," katanya.
“Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utama pada setiap program, khususnya di bulan Ramadan," kata Astrid.
Metode pembayaran yang beragam juga menjadi salah satu faktor pertimbangan yang utama saat berbelanja online. Selain transfer bank dan dompet digital, Cash on Delivery (COD) masih menjadi salah satu metode pembayaran yang menarik banyak minat konsumen.
Baca juga: Pemerintah Minta E-Commerce Cabut Seluruh Penjualan Produk Barang Bekas Impor di Platformnya
Salah satu alasannya adalah metode pembayaran ini memberikan akses bagi mereka yang ingin berbelanja online tetapi tidak memiliki rekening bank ataupun kartu kredit.
Tren yang sedang marak beberapa waktu terakhir ini adalah program Affiliates (afiliasi).
Peluang dan kemudahan yang ditawarkan menjadikan program atau strategi marketing ini berkembang dengan sangat pesat. E-commerce yang merupakan perpanjangan tangan, turut mengambil peran dan berlomba-lomba menghadirkan program afiliasi.
Bukan hanya untuk memberikan keuntungan bagi penjualan produk dan pelaku usaha, tetapi juga melahirkan sebuah peluang baru.
Program ini banyak memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mendapatkan pendapatan tambahan, hanya dengan berkreasi membuat konten menarik dan membagikan custom link.
Kecenderungan perilaku belanja bukan hanya berubah didasari oleh perkembangan teknologi, tetapi juga berdasarkan momentum yang berlangsung.
Berbeda dengan hari biasa, hasil survei menunjukkan 33% responden lebih memilih untuk berbelanja di malam hari setelah berbuka puasa (antara pukul 18:00 - 24:00), diikuti oleh 23% responden yang menjadikan belanja sebagai pengisi waktu luang saat ngabuburit (16:00 - 18:00), 21% mengaku lebih suka berbelanja di siang hari (pukul 12:30 - 15:00), 14% memanfaatkan waktu setelah sahur sambil menunggu subuh (03:00 - 06:00), dan 8% berbelanja di pagi hari (09:00 - 11:00).