Harga Telur Terus Naik, di Kalimantan Utara Tembus Rp 41.250 per Kg
Di Kalimantan Utara harga telur ayam ras mencapai Rp 41.250 per kg, naik signifikan sebesar 11,49 persen.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telur ayam ras belakangan terus menunjukkan tren kenaikan harga terutama menjelang Ramadan ini.
Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag) pada Selasa (21/3/2023), harga nasional telur ayam ras naik 1,35 persen. Kini, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 30 ribu.
Di Kalimantan Utara harga telur ayam ras mencapai Rp 41.250 per kg naik signifikan sebesar 11,49 persen.
Harga telur ayam ras termurah ada di Aceh. Di provinsi tersebut, per kilogramnya dibanderol Rp 26.417. Namun demikian, harga ini baru saja mengalami kenaikan sebesar 1,34 persen.
Sedangkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, harga rata-rata telur ayam ras dari semua provinsi juga sebesar Rp 30 ribu setelah naik 1,18 persen.
Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan harga telur ayam ras termurah menurut data PIHPS Nasional. Per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 25.530.
Kemudian, Maluku menjadi provinsi tempat telur ayam ras dijual dengan harga tertinggi. Per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 38.950.
Adapun penyebab dari kenaikan ini, dikatakan Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN) Rofiyasifun, adalah mahalnya biaya komponen pakan ternak.
Setidaknya, kata Rofiyasifun, para peternak menaikkan harga telur untuk menutupi biaya produksi pupuk dalam memenuhi ketersediaan telur periode Ramadan tahun ini.
Baca juga: Harga Telur Naik Gara-gara Biaya Pupuk Mahal
"Adanya kenaikan harga komponen pakan, (jagung, katul, BKK, SBM) sehingga peternak mendorong naik harga telur untuk menutupi biaya produksi," kata Rofiyasifun saat dihubungi Tribunnews, Senin (20/3/2023).
Selain itu, naiknya harga telur turut didorong adanya permintaan dari masyarakat dan industri menjelang Ramadan.
"Permintaan naik menjelang ramadhan, buat selamatan megengan hampir semua RT, khususnya Jawa, telur buat selamatan. Juga untuk kebutuhan industri kue bakery dan kiriman meningkat untuk Indonesia Timur," paparnya.
Dia menegaskan, ketersediaan telur untuk Ramadan dipastikan tercukupi dengan harga yang stabil. "Telur dipastikan cukup dan harganya tidak akan naik terus, seiring mulai lewat moment nanti," tegasnya.
Baca juga: Harga Telur Ayam dan Bawang Melonjak, IKAPPI Beberkan Alasannya
Di sisi lain, Pardjuni Peternak Ayam wilayah Jawa Tengah menyatakan, ketersediaan ayam untuk periode Ramadan dipastikan aman. Meski peternak masih merugi lantaran harga pakan yang masih mahal.
Padahal, kata Pardjuni, harga jagung yang merupakan komponen pakan sudah turun di angka Rp 3.800 sampai Rp 4.200. Namun, pabrik pakan enggan menurunkan harganya. Sehingga peternak merugi.
"Untuk broiler harga masih cukup aman juga. Tapi sayang justru pabrik pakan dan breding yang tidak mau tau. Mereka menaikkan harga pakan dan day old chick (DOC) seenaknya, padahal peternak masih merugi," ungkapnya.
Bahkan, harga jagung saat ini menyentuh angka Rp 5.500 sampai Rp 5.600, diprediksi harga pakan bakal naik hingga Rp 300 per hari ini.
Untuk itu, Pardjuni menegaskan, pemerintah sedianya bersikap adil bagi peternak dan petani agar tidak merugi.
"Disini peran pemerintah harus berani untuk menindak pabrikan yang sewenang-wenang tersebut. Kapitalis-kapitalis inilah yang merusak dan membuat peternak jadi merugi. Pabrikan tidak pernah rugi," tegasnya.