Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi Makin Suram, Tingkat Inflasi Inggris di Februari Melonjak Jadi 10,4 Persen

Serangkaian tekanan ini yang kemudian membuat laju inflasi bahan pangan di Inggris selama bulan Februari melesat lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ekonomi Makin Suram, Tingkat Inflasi Inggris di Februari Melonjak Jadi 10,4 Persen
freepik
Bendera Inggris 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Laju inflasi di Inggris kembali melonjak tajam, naik menjadi 10,4 persen pada Februari. Angka tersebut melesat jauh bila dibandingkan dengan indeks inflasi di bulan sebelumnya yang hanya dipatok 10,1 persen.

Kantor Statistik Nasional menilai lonjakan inflasi Inggris terjadi setelah sejumlah bahan pangan yang ada di pasar Inggris terus mengalami kenaikan harga. Imbas terpengaruh biaya energi akibat perang Rusia–Ukraina.

Kondisi tersebut kian diperparah dengan adanya perjanjian Brexit yang semakin memicu ketegangan geopolitik antara Eropa dan Inggris, hingga membuat para petani di Inggris kesulitan untuk melakukan produksi.

Baca juga: Inflasi Makanan Belanda yang Tak Terkendali Kini Melonjak Lagi

Serangkaian tekanan ini yang kemudian membuat laju inflasi bahan pangan di Inggris selama bulan Februari melesat lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Core CPI mencatat harga makanan, alkohol dan tembakau naik menjadi 6,2 persen dari 5,8 persen di bulan Januari.

Sementara tingkat inflasi tahunan di sektor jasa yang mendasari ekonomi Inggris naik menjadi 6,6 persen melesat jauh dari bulan Januari yang hanya 6,0 persen.

Berita Rekomendasi

Lewat data yang dirilis Kantor Statistik Nasional, ekonomi Inggris kini semakin menunjukan tanda - tanda jatuh ke jurang resesi.

Sebelum Kantor Statistik Nasional Inggris merilis data inflasi tahunan, pada awal bulan kemarin harga makanan di negara ini telah mencatatkan kenaikan sebanyak 17,1 persen.

Namun sayangnya lonjakan tersebut tak diikuti oleh kenaikkan gaji para pekerja di Inggris, dimana Kantor Statistik Nasional mencatat rata-rata kenaikan gaji karyawan selama Oktober hingga Desember hanya mencapai 5,9 persen, tertinggal jauh bila dibandingkan dengan negara UE lainnya.

Baca juga: Inflasi Argentina Tembus 100 Persen Untuk Pertama Kalinya Sejak 1991

Alasan tersebut yang membuat pengeluaran belanja bahan makanan warga Inggris membengkak jadi 980 dolar AS selama bulan Maret, seperti yang dikutip dari Reuters.

Khawatir tekanan ini semakin memperparah kondisi perekonomian warga Inggris, Bank of England atau BOE rencananya akan menaikkan suku bunga di pertemuan ke-11 yang akan digelar pada Kamis (23/3/2023).

Meski BOE tak menyebutkan berapa besaran suku bunga yang akan dikerek selama bulan ini, namun sejumlah pihaknya memperkirakan BOE akan menaikkan suku bunga lebih lanjut sebanyak 0,5 persen agar inflasi melandai di kisaran angka 2 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas