Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lagi Panen Raya, Pemerintah Akan Impor Beras 500.000 Ton, Ternyata Ini Alasannya

Meskipun saat ini telah memasuki masa panen raya padi, pemerintah menyatakan akan kembali mengimpor beras.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Lagi Panen Raya, Pemerintah Akan Impor Beras 500.000 Ton, Ternyata Ini Alasannya
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Ilustrasi: Meskipun saat ini telah memasuki masa panen raya padi, pemerintah menyatakan akan kembali mengimpor beras. Impor beras kali ini cukup besar yaitu sebanyak 500.000 ton. 

"Walaupun berat, saya ini sebenarnya enggak setuju impor-impor itu, tapi tidak ada pilihan. Kemarin diputuskan kembali 500.000 ton tapi (kita lihat) kapan diperlukan, karena sekarang lagi panen raya," tuturnya.

Mulai Masuk Jelang Lebaran

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan, sebanyak 60.000 ton beras akan masuk ke Perum Bulog menjelang Lebaran 2023.

Hal tersebut disampaikan Arief usai bertemu dengan 25 mitra penggilingan padi dan Bulog di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Arief mengatakan, 60.000 ton beras itu akan dikirimkan 25 mitra penggilingan padi untuk membantu stok beras Bulog.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan stakeholder terkait, di Gedung Kementerian Perekonomian, Senin (20/3/2023).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan stakeholder terkait, di Gedung Kementerian Perekonomian, Senin (20/3/2023). (Nitis Hawaroh)

"Kita minta bantu penggiling-penggiling padi supaya bisa segera membantu mengisi stok Bulog. Memang dalam waktu dekat kita akan mengisi sekitar 60.000 ton dari 25 penggiling padi," kata Arief.

Arief mengatakan, meski 60.000 ton beras tersebut masih jauh dari target Bulog yaitu sebesar 1,2 juta ton beras, pihaknya terus melakukan pemantauan.

Baca juga: Pemerintah Diminta Akhiri Impor Beras saat Masa Panen di Februari

BERITA REKOMENDASI

Ia mengatakan, stok beras tetap disiapkan mengingat beberapa titik rawan terjadi bencana alam sehingga menghambat panen.

"Karena kemarin ada koreksi lahan terendam, beberapa titik ada yang banjir itu juga harus di koreksi, sehingga jadi penting buat kita semua selalu meng-update," ujarnya.

Arief mengatakan, Bulog akan membeli beras dari mitra penggilingan tersebut sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 9.950 per kg.

Karenanya, ia berharap harga gabah di pasar tidak lebih dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) GKP yaitu sebesar Rp 5.000 per kg. (Kompas.com/Elsa Catriana/Haryanti Puspa Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas