Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Masuki Ramadan, Pasokan Kedelai untuk Perajin Tahu Tempe Relatif Aman, Harga Stabil

Saryono, perajin tempe di Kota Bandar Lampung, mengatakan harga kedelai yang dia dapatkan cenderung turun menjadi Rp 11.000 dari Rp 11.800/kg

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Masuki Ramadan, Pasokan Kedelai untuk Perajin Tahu Tempe Relatif Aman, Harga Stabil
Warta Kota/Nur Ichsan
Tempe produksi perajin di kawasan Buaran Indah, Kota Tangerang, Banten 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya Pemerintah menstabilkan pasokan dan harga kedelai untuk kebutuhan perajin tahu tempe di bulan Ramadan ini mulai membuahkan hasil. Di beberapa daerah, harga kedelai terpantau stabil dan perajin mengaku lebih mudah mendapat pasokan bahan baku kedelai. Kondisi ini diharapkan akan terus bertahan sehingga memasuki Idul Fitri.

Saryono, perajin tempe di Kota Bandar Lampung, mengatakan harga kedelai yang dia dapatkan cenderung turun menjadi Rp 11.000 dari Rp 11.800 per kilogram selama bulan Ramadan

"Kalau menjelang puasa harga kedelai naik, ini kok ini malah turun," kata dia seperti keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Senin (26/3/2023).

Baca juga: Pedagang Tempe Ngeluh Harga Kedelai Masih Tinggi Meski Sudah Ada Impor, Berharap Bisa Seperti Dulu

Dia mengatakan, bahan baku kedelai saat ini relatif mudah diperoleh, bahkan pesanan kedelai diantar langsung oleh distributor sampai di tujuan. Menurut Saryono, kondisi ini terbilang jarang dialami oleh para perajin tahu tempe.

Perajin tahu lainnya, Abdul Hakim mengaku satu kilogram kedelai saat ini dapat diperoleh dengan harga Rp 11.650 per kilogram dari sebelumnya Rp 12.000.

Sedangkan perajin tempe Sumarni di Mataram mengaku membeli kedelai di harga Rp 11.500 dari Rp 12.000.

Berita Rekomendasi

Di Banjarmasin, kedelai dapat diperoleh di harga Rp 11.600 per kilogram, menurut perajin tempe Suwarno.

Perajin tempe kembali berproduksi setelah tiga hari mengikuti mogok produksi, di Kawasan Sentra Perajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022). Aksi mogok produksi pada 29-31 Oktober 2022 merupakan respon terhadap mahalnya harga bahan baku kedelai di pasaran yang saat ini sudah menyentuh Rp 14.200 per kilogram. Dampak dari kenaikan harga kedelai yang terus menerus mengakibatkan keuntungan para perajin tahu dan tempe semakin tipis karena harus mengurangi jumlah produksi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Perajin tempe kembali berproduksi setelah tiga hari mengikuti mogok produksi, di Kawasan Sentra Perajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kota Bandung, Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Tahun lalu harga kedelai terus naik sampai mencapai Rp 12 ribu. Alhamdulillah tahun ini harga kedelai turun terus sampai sekarang di harga Rp 11.500," kata Sumarni.

Sementara itu, mengutip dari situs sp2kp.kemendag.go.id, harga kedelai Impor tercatat Rp 15.600 per kg, naik tipis 0,65 persen dari sebelumnya Rp 15.500 di tanggal 21 Maret 2023.

Meskipun kedelai tidak sulit didapatkan karena stok kedelai yang cukup di Makassar, Abdul berharap pemerintah terjun langsung ke lapangan untuk mendengar secara langsung keluhan dan harapan dari seluruh perajin tahu tempe.

Baca juga: 7 Makanan Murah Meriah untuk Cegah Stunting pada Anak: Mulai Tahu, Tempe, Ubi Jalar ,hingga Telur

Senada dengan Abdul, Saryono juga berharap pemerintah bisa terus menjaga kestabilan stok kedelai dan harga kedelai agar mempermudah para perajin dalam memproduksi tahu tempe.

Menurut Zaenal Abidin, perajin tempe di Sleman, Yogyakarta, stok kedelai di bulan Ramadan terbilang aman hingga Idul Fitri mendatang.

"Alhamdullillah untuk stok selama ini aman. Tidak ada kesulitan dari distributor," kata dia,

Dia juga mengaku senang karena harga kedelai tidak mengalami kenaikan. Bahkan, sejak awal puasa harga jual kedelai mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 10.700 per kilogram.

Mengutip Tribunnews, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar sebelumnya memantau langsung kegiatan bongkar muat kedelai di Pelabuhan Krakatau International Port (KIP) Cilegon untuk memastikan kelancaran distribusi pangan nasional yang selama ini menjadi perhatian khusus Pemerintah RI.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari – November 2022, Indonesia telah mengimpor 8,43 juta ton gandum dan 2,15 juta ton kedelai, dimana sebagian besar bahan pangan tersebut masuk melalui Pelabuhan KIP yang dimiliki PT Krakatau Bandar Samudera anak usaha dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan pantauan terhadap datangnya kedelai di Pelabuhan KIP hari ini merupakan upaya Pemerintah dalam mengamankan stok dan harga kedelai agar harga tahu dan tempe di masyarakat tetap stabil.

“Pemerintah mengambil langkah strategis dan antisipatif mengimpor kedelai untuk menjaga stok dan harga, sehingga diharapkan kelancaran distribusi ini dapat menjaga ketahanan pangan terutama kedelai di Indonesia dengan terciptanya stabilitas harga di masyarakat,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas