Bulog Ungkap Stok Cadangan Beras Hanya 227.000 Ton
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) hanya tersisa 227.000 ton.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) hanya tersisa 227.000 ton.
Sedangkan, di bulan Maret hingga Mei 2023, Bulog ditugaskan untuk melakukan bantuan sosial (bansos) kepada 21.353 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Hari ini pak, sisa beras kita hanya 227.000 ton. Kalau kita kurangi 210.000 berarti kita hanya tinggal 17.000-18.000 ton. Belum lagi kita tetap melaksanakan operasi pasar," ujar Budi Waseso dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, dikutip Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Bapanas Perintahkan Bulog Impor Beras 2 Juta Ton hingga Akhir Desember 2023
Terkait sisa stok cadangan beras pemerintah itu, Buwas mengaku telah melaporkan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Ini kami laporkan ke rapat dengan Pak Menko, sehingga kita tetap berharap bisa menyerap dengan harga ditentukan tadi oleh Badan Pangan Nasional," tuturnya.
Lebih lanjut, Buwas mengaku, Bulog telah berupaya menyerap beras dari petani sebanyak 55.000 ton. Namun, jumlah itu tak sebanding dengan angka stok cadangan beras pemerintah.
"Sudah terserap 55 ribu ton. Kecil sangat kecil. CBP 23.000 ton, sedangkan komersil 32.000 ton,"
Terlebih, dirinya harus menyalurkan bansos selama tiga bulan. Sehingga, cadangan beras pemerintah kian menipis.
Baca juga: Mentan: Produksi Beras Aman Selama Ramadan 2023
"Namun demikian kemarin ada program kita harus laksanakan sudah menjadi keputusan khususnya untuk Bansos tadi. Sehingga kalau kita jumlahkan kita kekurangan untuk menutupi dalam waktu singkat ini 500.000 ton. Untuk menutupi Bansos dan Operasi pasar sampai 3 bulan," tegasnya.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memerintahkan Perum Bulog, untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton sampai akhir Desember 2023.
Baca juga: Atasi Krisis Beras NTT, Perum Bulog dan Ditjen Hubla Kerja Sama Kirimkan 1.600 Ton Beras Bantuan
Kebijakan impor itu tertera melalui surat Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia tertanggal 24 Maret 2023 terkait Penugasan Pengadaan CBP dari Luar Negeri. Salinan surat itu ditandatangani oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Bahkan, Arief menegaskan impor beras 500 ton pertama segera dilakukan untuk memasok kebutuhan beras dalam negeri.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton, sampai dengan akhir desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," dikutip dalam salinan surat itu, Senin.
Untuk diketahui, permintaan impor beras tersebut, merupakan tindak lanjut dari hasil rapat internal bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan topik ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H.