Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Seller di Marketplace Kerap Hadapi Perang Harga dan Tidak Konsisten Kelola Toko

Aktivitas belanja online masyarakat Indonesia mencapai 158,6 juta, meningkat 14,9 persen dari tahun sebelumnya.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Seller di Marketplace Kerap Hadapi Perang Harga dan Tidak Konsisten Kelola Toko
dok. Shopee
Banyaknya seller online yang terdaftar di marketplace menyebabkan customer bingung dalam memilih. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Reportal pada 2022 menyatakan, aktivitas belanja online masyarakat Indonesia mencapai 158,6 juta, meningkat 14,9 persen dari tahun sebelumnya.

Produk yang paling banyak dan digandrungi masyarakat adalah kategori elektronik, fashion, dan furnitur sehingga bisa menggambarkan perubahan gaya belanja, dari offline menjadi online.

Marketplace seperti Ebay, Amazon, dan beberapa marketplace Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada bisa menjadi ladang bagi merchants memasarkan produk mereka kepada jutaan pembeli potensial.

Founder Digifolium, Weliyan Tanoyo mengatakan, dengan adanya jutaan pembeli potensial, tidaklah sulit untuk memahami bagaimana marketplace bisa menjadi channel penjualan yang bagus namun seller harus siap menghadapi sejumlah problem.

"Setidaknya ada 3 persoalan yang sering dihadapi seller yakni perang harga, tidak konsisten dalam berjualan dan tidak memiliki waktu mengelola marketplace," kata Weliyan dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2023).

Weliyan mengatakan, banyaknya seller online yang terdaftar di marketplace menyebabkan customer bingung dalam memilih.

BERITA REKOMENDASI

"Tentunya seller akan bersaing untuk mendapatkan customer, salah satu caranya adalah berlomba-lomba menurunkan harga dan saling perang harga satu sama lain," katanya.

Saat ini tidak semua penjual dapat menjaga konsistensi dalam berjualan di marketplace dengan berbagai alasan seperti ketersediaan barang terbatas, persaingan harga atau kualitas barang, keuangan, dan masalah lainnya.

"Dalam mengelola marketplace, apalagi banyak tentunya menyulitkan, sehingga jasa kelola dan optimasi marketplace hadir untuk membantu permasalahan para seller di Indonesia.

"Misalnya ingin menjual produk di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Anda sudah tidak perlu repot untuk meluangkan waktu mengelolanya sendiri," katanya.

Baca juga: Beri Omzet Terbesar dan Keuntungan Terbanyak Jelang Ramadan 2023, Ini Marketplace Pilihan Seller!

Digifolium telah memperkuat ekosistem bisnis online di Indonesia sejak 2020 dengan memudahkan para pebisnis online, distributor, agen, stokis, reseller, dropshipper, serta UKM, dan UMKM melakukan optimasi toko online di marketplace.


Saat ini, Digifolium telah membantu lebih dari 750 klien, dan lebih dari 1000 brand di seluruh Indonesia sejak 2020.

Digifolium menawarkan berbagai layanan untuk membantu para seller online di marketplace, seperti Jasa Kelola dan Optimasi Toko, Jasa Admin, dan Jasa Iklan.

Baca juga: APSI: Seller Ponsel Ilegal Selalu Cari Celah Untuk Mengakali Pengendalian IMEI

"Tim Digifolium akan membantu Anda mulai dari setup toko, desain produk, deskripsi produk, upload produk, membalas chat customer, hingga beriklan di marketplace," kata Weliyan Tanoyo.

CEO Digifolium, Yudha Wirawan mengatakan, pihaknya memiliki visi misi yang ingin bisa membantu banyak orang di Indonesia yang ingin berjualan online, terutama di marketplace pada tahun 2023 ini.

Baca juga: TikTok Pakai Jurus Ini untuk Atasi Seller Nakal

"Digifolium juga terus meningkatkan pelayanan dari berbagai sisi, dengan harapan bisa semakin maksimal membantu para pelaku UKM dan UMKM di seluruh Indonesia" katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas