ASEAN Punya Sumber Energi Terbarukan 17 Ribu GW, Menteri ESDM: Modal Kejar Target Net Zero Emission
ASEAN memiliki sumber energi baru dan terbarukan yang sangat besar dengan potensi mencapai 17 ribu gigawatt.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan ASEAN memiliki sumber energi baru dan terbarukan yang sangat besar.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Opening Ceremony of 2023 ASEAN Energy Chairmanship yang disiarkan secara virtual, Jumat (31/3/2023).
"Kawasan ASEAN memiliki sumber energi baru dan terbarukan yang sangat besar. Menurut catatan, terdapat potensi 17 ribu gigawatt (GW) untuk dapat dijadikan sebagai modal dalam mencapai target net zero emission dan pemanfaatan energi bersih," kata Arifin.
Arifin kemudian mengatakan, dalam jangka pendek, negara-negara ASEAN menargetkan porsi energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi dapat mencapai 23 persen.
"Untuk jangka pendek, porsi energi terbarukan pada bauran energi ditargetkan akan mencapai 23 persen dan porsi EBT pada kapasitas pembangkit sebesar 35 persen di tahun 2025 sesuai ASEAN plan of action for energy cooperation," ujarnya.
Dalam jangka menengah, target masing-masing negara ASEAN adalah nationally determined contribution 2030 sesuai target penurunan emisi rumah kaca.
"Lalu, jangka panjangnya mencapai net zero emission di tahun 2050," kata Arifin.
Baca juga: Kejar Net Zero Emisi Karbon 2060, FFI Belanja Energi Terbarukan dari PLN
Maka dari itu, sebagai negara yang memegang keketuaan ASEAN tahun ini, Arifin mengatakan Indonesia mendorong seluruh anggota untuk mendeklarasikan net zero emission.
Baca juga: Menteri Investasi Ajak Australia Barat Inves di Bisnis Hilirisasi dan Energi Terbarukan
"Kami mendorong seluruh anggota ASEAN untuk mendeklarasikan target net zero emission pada ASEAN Minister On Energy Meeting ke-41 di bulan Agustus 2023," ujar Arifin.
