Inggris Sepakat Bergabung dengan Blok Perdagangan Indo-Pasifik
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memuji kesepakatan itu dan mengatakan hal itu akan menempatkan Inggris di pusat kelompok ekonomi Pasifik
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Inggris telah mencapai kesepakatan perdagangan bersejarah untuk bergabung dengan blok perdagangan Indo-Pasifik setelah hampir dua tahun melakukan negosiasi secara intens.
Ini merupakan kesepakatan perdagangan pasca-Brexit terbesar di negara itu dan menjadikannya negara Eropa pertama yang bergabung dengan Pakta Perdagangan Trans Pasifik atau CPTPP, sejak mulai berlaku pada 2018.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memuji kesepakatan itu dan mengatakan hal itu akan menempatkan Inggris di pusat kelompok ekonomi Pasifik yang dinamis dan berkembang.
Baca juga: Gara-gara Brexit, Inggris Kehilangan Status Surga untuk Orang Super Kaya
“Kesepakatan ini menunjukkan manfaat ekonomi nyata dari kebebasan pasca-Brexit,” kata Sunak dalam sebuah pernyataan, Sabtu (1/4/2023).
Sebagai informasi, blok perdagangan tersebut beranggotakan negara-negara seperti Kanada, Meksiko, Jepang, Australia, Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
Manfaat Perdagangan
Pemerintah Inggris memperkirakan jika mereka ikut bergabung dengan blok perdagangan tersebut maka akan dapat meningkatkan ekonominya sebesar 1,8 miliar euro dalam jangka panjang.
Sekretaris perdagangan Inggris, Kemi Badenoch, mengatakan kesepakatan itu mengirimkan "sinyal kuat" bahwa Inggris menggunakan "kebebasan pasca-Brexit untuk menjangkau pasar baru di seluruh dunia dan menumbuhkan perekonomiannya".
Sementara itu, komisaris perdagangan Inggris untuk Asia Pasifik, Natalie Black menyebutnya sebagai “kesepakatan progresif” untuk Inggris.
“Kesepakatan ini, ya, tentang kinerja ekonomi hari ini. Tapi sangat, sangat banyak tentang kinerja ekonomi di masa depan,” kata Natalie.
Baca juga: Di Tengah Isu Resesi, Krakatau Sarana Properti Ekspansi Bisnis Perumahan Baru
“Ini adalah bagian dunia yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga mendorong aturan jalan perdagangan ke depan. Kami ingin menjadi bagian dari diskusi tersebut,” imbuhnya.
Meski demikian, masih harus dilihat seberapa besar kesepakatan itu benar-benar menguntungkan prospek pertumbuhan Inggris. Berdasarkan perkiraan pemerintah sendiri, kesepakatan itu akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) jangka panjang hanya sebesar 0,08 persen, yang akan berdampak kecil untuk mengimbangi kerugian perdagangan Eropa akibat Brexit.