Masyarakat Mulai Tukar Uang Untuk 'Angpau' Lebaran, BI: Paling Favorit Pecahan Rp5.000 dan Rp10.000
Jelang hari raya Idul Fitri masyarakat kini mulai gencar melakukan penukaran uang pecahan baru untuk dibagi-bagikan kepada sanak saudara.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang hari raya Idul Fitri masyarakat kini mulai gencar melakukan penukaran uang pecahan baru untuk dibagi-bagikan kepada sanak saudara.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Ameriza M Moesa mengatakan, puncak aktivitas penukaran uang pecahan baru, akan terjadi pada H-7 Idul Fitri.
Untuk jenis pecahan uang baru yang kerap menjadi favorit masyarakat adalah nominal pecahan Rp5.000 dan Rp10.000.
Baca juga: Polri dan Badan Pangan Nasional Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Jelang Idul Fitri
"Untuk yang lebaran ini kan favoritnya itu yang pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. Berdasarkan statistik yang cepat habis itu. Karena kalau yang (pecahan) besar bisa dari ATM, kalau yang kecil kan susah," ungkap Ameriza di Kantor Kompas Gramedia Jakarta, (3/4/2023).
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengatakan, Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi penukaran uang tunai untuk keperluan hari raya Idul Fitri 2023 telah mencapai Rp42,6 triliun per 31 Maret 2023.
Angka tersebut setara dengan 20 persen dari total uang yang dianggarkan Bank Indonesia untuk keperluan periode lebaran tahun ini.
Sebagai informasi, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp195 triliun khusus untuk keperluan lebaran di 2023.
"Jadi kan targetnya di periode tahun ini Rp195 Triliun. Sampai dengan data terakhir (31/3/2023) itu realisasinya sekitar Rp42,6 triliun atau sebesar 20 persen," papar Ameriza.
Bank Indonesia tak menutup kemungkinan angka uang tunai yang dibutuhkan masyarakat dapat melebihi Rp195 triliun.
Baca juga: Daftar Lokasi serta Jadwal Penukaran Uang Lebaran 2023 di Medan dan Sekitarnya
Meskipun demikian, Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan.
Ameriza juga mendorong agar para perbankan baik Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan juga swasta untuk tetap menjaga kondisi stok uang tunai, khususnya di mesin-mesin ATM.
"Kalau pun di atas perkiraan, ya BI tetap komitmen dan mensupport kebutuhan uang," papar Ameriza.
"Oleh sebabnya kami ingin mengimbau kepada seluruh industri perbankan agar menyiapkan kebutuhan yang telah direncanakan dan terus dimonitor kecukupan uang di ATM-ATM. Jangan sampai pada saat libur panjang masyarakat susah ke Bank atau tutup," pungkasnya.