Pembangunan IKN Dongkrak Pertumbuhan Sektor Properti, KBAG Bukukan Laba Bersih Rp9,3 Miliar
PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) mencatat nilai penjualan sepanjang 2022 sebesar Rp77 miliar, naik 98 persen dari perolehan tahun
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) mencatat nilai penjualan sepanjang 2022 sebesar Rp77 miliar, naik 98 persen dari perolehan tahun sebelumnya Rp39 miliar.
Dengan pencapaian tersebut, pengembang yang berbasis di Balikpapan, Kalimantan Timur itu membukukan laba bersih senilai Rp9,3 miliar atau melonjak 391 persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama KBAG Nicholas Sumasto Tjia mengatakan, beberapa faktor yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan perseroan antara lain, tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk KBAG yang tinggi berdampak meningkatnya nilai jual pada periode terakhir ini, serta ditambah dengan kolaborasi antar sumber daya manusianya, dari luar maupun dari dalam.
Baca juga: Pekerja di Proyek IKN Mengeluh, Gajinya Belum Dibayar Berbulan-bulan
Dari sisi neraca, kata Nicholas, total aset KBAG tidak mengalami perubahan yang signifikan dimana total aset mengalami penurunan tipis sebesar 3 persen dari Rp 458 miliar menjadi sebesar Rp 443 miliar pada 2022.
Hal ini dikarenakan oleh penurunan liabilitas sebesar 31% dari sebesar Rp 77 miliar menjadi sebesar Rp 53 miliar.
“Sedangkan dari sisi ekuitas, KBAG membukukan peningkatan tipis sebesar 2% dari Rp 381 miliar sebesar Rp 390 miliar pada tahun 2022. Kenaikan ini utamanya disebabkan karena laba bersih yang diperoleh perseroan sehingga meningkatkan saldo laba ditahan,” ucap Nicholas.
Lebih lanjut Ia mengatakan, saat ini perkembangan di IKN (Ibu Kota Nusantara) terlihat sangat signifikan, terlihat dari perkembangan jalan menuju IKN maupun pembangunan di dalam IKN itu sendiri.
“Prospek bisnis properti cukup cerah di Balikpapan. Proses pemindahan ibukota yang sedang dilaksanakan menjadi pendorong utama peningkatan prospek bisnis properti di Balikpapan, terutama untuk segmen hunian," papar Nicholas.
Nicholas menyebut, tahun ini perseroan berencana, memaksimalkan seluruh stakeholder yang dimiliki, mempersiapkan gelombang para ASN yang akan pindah ke IKN dan memanfaatkan peluang yang akan berimbas dengan pencapaian 2023.
Baca juga: Proyek IKN Dikhawatirkan Mengancam Orangutan dan Membuat Teluk Balikpapan Jadi Kolam Limbah
"Perseroan akan fokus untuk pembangunan Green Valley Tahap 2 yang direncanakan akan selesai di tahun ini, dengan mengusung konsep yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya dan ditambahkan dengan fasilitas dan pembaharuan yang lebih modern. Selain itu juga kami akan fokus untuk bank tanah alias landbank di daerah yang memiliki prospek yang bagus kedepannya," tuturnya.
Green Valley Tahap 2 dibangun di atas hamparan tanah sebesar 3 ha dan dibangun sekitar 488 unit dengan 5 tower, perkiraan income masuk dari Green Valley Tahap 2 sebesar Rp144,3 miliar.