Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Diprediksi Stabil, Ditopang Kenaikan Konsumsi Masyarakat
Sebanyak 76 persen pelaku bisnis Indonesia optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat di 2023.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh konsumsi masyarakat akan tumbuh signifikan di kuartal II 2023 ini karena dorongan bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Pertumbuhan konsumsi diperkirakan akan menjaga tren pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2023 ini," kata Johanna kepada wartawan belum lama ini.
Laporan tahunan Grant Thornton, International Business Report (IBR) juga menggarisbawahi optimisme pelaku bisnis di Indonesia yang sangat baik. Sebanyak 76 persen pelaku bisnis Indonesia optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat di 2023.
Angka ini menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 1 secara global.
Optimisme tersebut sedikit berbeda dengan optimisme pelaku bisnis global yang menurun 5 persen menjadi 59% (turun dari 64% dibandingkan kuartal pertama 2022).
Tingginya optimisme pelaku bisnis Indonesia didukung oleh dua hal utama yang saling berkaitan, yaitu optimisme terkait pendapatan dan harga jual.
Pelaku bisnis di Indonesia juga tercatat memiliki ekspektasi paling tinggi sedunia untuk kenaikan pendapatan (revenue) mereka di tahun 2023 yang diyakini oleh 84% dari responden.
72% dari pelaku usaha juga masih cukup berani untuk menaikkan harga jual produk mereka di tahun ini terlepas dari resesi yang menghantui.
“Laporan IBR Grant Thornton di awal tahun ini membawa kabar baik dimana pelaku usaha Indonesia sangat optimis menyambut tahun 2023, tentunya kami harapkan laporan survei ini dapat menularkan semangat dan optimisme sepanjang bulan Ramadhan ini,” kata Johanna Gani.
Baca juga: Bank Dunia Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Timur Jadi 5,1 Persen di 2023
Ditambahkan, perekonomian Indonesia sekarang ini berada dalam posisi yang stabil, baik itu dari sisi makroekonomi, fiskal-moneter, dan sektor keuangan secara umum.
"Namun, Indonesia tetap perlu waspada terhadap kondisi global yang masih penuh dengan ketidakpastian, seperti perang Rusia - Ukraina yang belum kunjung usai,” tutup Johanna.
Ekonom yang juga Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal satu 2023 tidak mencapai lebih dari 5% sebagaimana beberapa kuartal sebelumnya.
Baca juga: Buruh: Pertumbuhan Ekonomi Akan Terperosok oleh Kebijakan Potong Upah 25 Persen di Permenaker
"Namun meskipun begitu Indonesia diperkirakan dapat mempertahankan momentum positif dengan beberapa indikator yang mengarah pada pemulihan berkelanjutan beberapa bulan yang akan datang," kata Bhima.
Bhima Yudhistira juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal dua ini mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal satu hingga mencapai 5,7% secara tahunan.