Survei Visa: Delapan dari 10 Orang Indonesia Jadi Gemar Menabung Imbas Pandemi
52 persen responden menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah tabungan.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Visa sebagai perusahaan pembayaran digital pada hari ini merilis temuan dari survei Consumer Payment Attitudes Study terbarunya, yang mengungkapkan pergeseran lebih lanjut dalam gaya hidup nontunai di Indonesia.
Temuan studi ini mencerminkan, bahwa setidaknya delapan dari sepuluh orang Indonesia menabung lebih banyak untuk masa depan sebagai imbas pandemi.
"Generasi muda khususnya, ingin lebih siap menghadapi tantangan keuangan yang tidak terduga dengan meningkatkan tabungan mereka," ujar Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman dalam "Media Briefing Visa Consumer Payment Attitudes Study (CPAS) 2023 dan Buka Bersama" di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Survei Visa: Dua dari Tiga Orang Indonesia Siap Tinggalkan Uang Tunai
Dia mengatakan, peningkatan tren ini dapat dilihat dari perilaku menabung di keluarga, dengan 52 persen responden menyatakan, bahwa mereka telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah tabungan.
"Perilaku ini bahkan lebih menonjol di kalangan masyarakat affluent atau makmur sebanyak 65 persen, gen Y 60 persen, dan gen Z 53 persen," katanya.
Di sisi lain, Riko menambahkan, masyarakat kini semakin beradaptasi dengan berbagai cara baru dalam bekerja, berbelanja, dan bersosialisasi.
Banyak dari mereka yang beralih ke metode pembayaran digital, sehingga kesadaran akan manfaat transaksi nontunai semakin meingkat.
Kemudahan dan kenyamanan pembayaran digital juga memudahkan masyarakat untuk melacak pengeluaran dan mengelola anggaran, sehingga meningkatkan literasi keuangan mereka.
"Visa berkomitmen terus untuk mendukung Indonesia dalam digitalisasi pembayaran dan keuangan, baik melalui produk dan solusi kami, serta melalui best practices sharing," pungkasnya.