Saham LVMH Naik, Kapitalisasi Pasarnya Mendekati 500 Miliar Dolar AS
Kapitalisasi pasar LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton (LVMH), perusahaan terbesar di Eropa berdasarkan nilai pasar
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kapitalisasi pasar LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton (LVMH), perusahaan terbesar di Eropa berdasarkan nilai pasar, meningkat setelah sahamnya mengalami kenaikan.
Penjualan kuartal pertama tahun ini memicu kenaikan harga saham perusahaan barang mewah tersebut sebesar 5 persen pada Kamis (13/4/2023).
Dikutip dari Bloomberg, kenaikan tersebut memberikan reli 29 persen untuk tahun ini. Hal itu, bersama dengan penguatan euro terhadap dolar, mengangkat kapitalisasi pasar LVMH menjadi 486 miliar dolar AS.
Baca juga: Jumlah Investor Ritel Pasar Modal Tembus 10,31 Juta Pada 2022, Pelaku Usaha Parekraf Berpeluang IPO
Jika nantinya kapitalisasi pasar LVMH mencapai 500 miliar dolar AS, maka LVMH akan menjadi perusahaan Eropa pertama yang mencapai tonggak sejarah tersebut.
"Hal ini menggambarkan kebangkitan orang-orang kaya di seluruh dunia, sebuah masyarakat yang terpolarisasi," kata kepala strategi ekuitas Eropa di AXA Investment Managers, Gilles Guibout.
"Oleh karena itu, sektor mewah mengalami pertumbuhan yang kuat," imbuhnya.
Bagi para investor, LVMH dan para pesaingnya dari Prancis dianggap seperti perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat (AS), dengan bisnis dominan yang pertumbuhannya bertahan bahkan ketika ekonomi melemah.
Saham LVMH dan Hermes International rata-rata telah memberikan keuntungan lebih dari 20 persen per tahun dalam satu dekade terakhir, dan Kering telah memberikan keuntungan 16 persen.
Kering adalah grup internasional yang fokus pada produksi barang mewah. Merek yang dimiliki oleh grup ini antara lain Gucci dan Yves Saint Laurent.
Sedangkan LVMH adalah perusahaan induk merek fesyen mewah dunia seperti Louis Vuitton, Dior, Sephora, Tiffany & Co, Fendi, Celine, Bulgari, Givenchy, Marc Jacobs, dan lainnya.
"Kami selalu berinvestasi di bidang teknologi dan kemewahan, tetapi keuntungan dari kemewahan di bidang teknologi adalah, meskipun ada risiko, gangguan dan keusangannya lebih rendah," ujar Guibout.
Penjualan tas tangan Louis Vuitton dan sampanye Moet Chandon yang kuat, telah mengangkat harga saham LVMH juga telah meningkatkan kekayaan pendirinya, Bernard Arnault.
Baca juga: LVMH Kembali Garap Pasar China Pasca Pembukaan Lockdwn
Arnault adalah orang terkaya di dunia, dengan kekayaan senilai 198 miliar dolar AS, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Katalisator dari kenaikan kekayaan Arnault pada tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, adalah China.
Setelah keluar dari karantina wilayah atau lockdown yang paling ketat di dunia, para pembeli di Tiongkok membelanjakan uangnya untuk membeli tas dan perhiasan mewah.
Penjualan LVMH yang melonjak menunjukkan permintaan untuk barang-barang dengan harga tinggi tetap tidak berkurang bahkan ketika perlambatan ekonomi global membayangi.
Reli saham-saham produk mewah telah mengukuhkan posisi Paris sebagai pasar saham terbesar di Eropa, melampaui London.
Indeks acuan CAC 40 berada dalam rekor baru, dengan kenaikan lebih dari 15 persen tahun ini, melampaui pasar-pasar utama lainnya.
Keuntungan baru-baru ini telah membawa valuasi LVMH menjadi 26 kali lipat dari pendapatan ke depan, dua kali lipat dari CAC 40. Namun, hal ini tidak mengganggu bagi Nicolas Domont, seorang manajer investasi di Optigestion di Paris.
"Saham ini telah menjadi saham yang harus dimiliki. Jika saham ini terus menghasilkan keuntungan, saya tidak punya masalah untuk membayar preminya," kata Domont.
Saham LVMH ditutup 5,7 persen lebih tinggi pada 883,9 euro pada perdagangan Kamis.