DPR Dorong Masyarakat Siap Digital Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja
Lodewijk F Paulus mengatakan pembentukan masyarkast siap digital dapat dilakukan dengan mendorong aspek-aspek penting.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Lodewijk F Paulus mengatakan pembentukan masyarkast siap digital dapat dilakukan dengan mendorong aspek-aspek penting.
Hal itu, menurutnya, sama apa yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa media sosial adalah budaya baru.
“Masyarakat siap digital tingkatkan sisi literasi, aksesibilitas, keterampilan, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja,” ucap Lodewijk dalam webinar Aptika Kominfo dikutip Minggu (16/4/2023).
Baca juga: Nilai Investasi ke UMKM Mencapai Rp318 Triliun, Telah Serap 7 Juta Tenaga Kerja
Lebih lanjut Lodewijk memaparkan terkait kenapa media social menjadi budaya baru karena dari data yang ada pada bulan Januari 2023 oleh Essential Digital Headlines, dikatakan bahwa jumlah populasi Indonesia saat ini adalah 276,4 Juta orang.
Dari 276,4 juta orang ini, ada 58,2 persen melakukan urbanisasi.
“Artinya bahwa dari 58,2 persen penduduk Indonesia ini melakukan perpindahan dari desa menuju kota yang bisa membawa pengaruh terhadap pihak yang bersangkutan,” ucap Lodewijk.
“Kemudian hebatnya lagi adalah dari 276,4 juta penduduk Indonesia, ada 28 persen yang memegang Handphone lebih dari satu,” tambahnya.
Kemudian dari 276,4 Juta penduduk Indonesia ini ada 77 persen atau 212,9 Juta yang sudah menggunakan internet.
Lalu dari 276,4 Juta Penduduk, ada 60,4 persen atau 167 Juta orang yang aktif di media social.
Lodewijk juga menyampaikan ada 167 juta orang yang sangat rentan terpengaruh penetrasi budaya asing.
Terlalu mudah budaya asing mempengaruhi kearifan lokal yang selama ini kita miliki.
Fenomena yang terjadi saat ini media social dianggap lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ranah publik.
Namun, media sosial perlu digunakan dengan bijak, agar tidak mengubah budaya Indonesia yang toleran dan ramah.
Baca juga: Perusahaan Peluncuran Satelit Virgin Orbit PHK 85 Persen Tenaga Kerja
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.