Global Ready Mindset, Memanfaatkan Bonus Demografi Wujudkan Generasi Emas Indonesia
Seluruh SDM Indonesia perlu berpikir secara global, utamanya generasi muda yang merupakan garda depan dan penerus pembangunan bangsa.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Global Ready Mindset secara sederhana dapat diartikan sebagai cara berpikir yang luas dan kritis, siap berpartisipasi menjadi masyarakat dunia dengan segala keberagamannya.
Global ready mindset sendiri dipopulerkan oleh Career Development and Leadership Coach Indonesia, Sheila Wijayanti.
Ia mengatakan bahwa sebagai manusia Indonesia dengan kearifan lokal dan kebudayaan kita yang sangat kaya, harus berani tampil membuktikan kualitas kita dan bersaing dengan talent-talent di luar sana.
Baca juga: Kepala BKKBN Sebut Penting Tingkatkan SDM Indonesia, Sambut Bonus Demografi
Global ready mindset juga berbicara tentang kesinambungan; sustainability.
Bagaimana seseorang, bukan hanya sebagai warga Indonesia, tapi juga sebagai warga dunia yang harus berkontribusi menjaga dunia dari ancaman global seperti perubahan iklim, ketidakpastian perekonomian dunia.
Coach Sheila menjelaskan Global ready mindset dimulai dari hal yang paling kecil dan bersifat lokal. Yaitu dari sikap dan pola pikir kita, bagaimana kita bisa memberikan teladan dan kontribusi mulai dari unit terkecil, yaitu keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat dalam komunitas-komunitas lokal sampai keseluruh tanah air.
Dengan kata lain, punya pemikiran dan hati nasionalis, tapi mindset dan sikap harus internasional. Siap bersaing dan siap tampil di mata dunia dengan membawa nama baik dan kebanggaan kita pada tanah air.
"Seluruh manusia Indonesia perlu berpikir secara global, utamanya generasi muda yang merupakan garda depan dan penerus pembangunan bangsa kita. Generasi muda, Milenial dan Gen Z sedang ada pada momentumnya saat ini, perlu memikirkan bagaimana kita bisa bersaing dan mengambil kesempatan di masa sekarang ini," ungkap Coach Sheila Wijayanti, Jumat (28/4/2023).
Apalagi, sambungnya, saat ini Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional.
"Berkat kesuksesan menangani pandemi, kesuksesan G20 di Bali tahun kemarin, dan kebijakan-kebijakan Bapak Presiden yang mendorong kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, contohnya melalui hilirisasi Industri."
"Kebijakan ini memberikan nilai tambah dan lompatan pemasukan yang sangat besar untuk negara kita. Selain itu kebijakan Presiden yang sangat mendukung penggunaan Produk Dalam Negeri, UMKM Lokal dan industri kreatif, ini juga mendatangkan peluang bagi anak bangsa untuk berkarya."
"Momentum ini yang harus kita sambut dan gunakan untuk mendatangkan keyakinan dunia atas kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi," katanya.
Bonus demografi
Ia melanjutkan, di tahun 2030-2040, Indonesia akan memasuki periode bonus demografi.