Perbankan Siap-siap Berlomba Salurkan KUR
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 460 triliun.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perbankan siap berlomba menyalurkan kredit usaha rekyat (KUR) pada kwartal kedua 2023 ini.
Diperkirakan pada kwartal kedua peraturan turunan dari Kemenko Perekonomian yang baru dirilis pada akhir Januari 2023 lalu bakalan turun.
Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sempat tersendat di awal tahun karena bank penyalur pembiayaan murah ini menunggu peraturan turunan dari Kemenko Perekonomian.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 460 triliun.
Baca juga: KUR Bank BJB 2023 Dibuka, Bisa Pinjam Rp 500 Juta, Ini Syarat serta Cara Daftarnya
Ia mengakui salah satu kendala dalam penyaluran kredit dari perbankan terkait risiko kredit macet alias Non Performing Loan (NPL). Oleh sebab itu, pemerintah mendorong penyaluran KUR dengan skema klaster dengan risiko yang lebih terkelola dengan baik.
Adapun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran KUR BRI telah mencapai Rp 14,98 triliun kepada 339.000 debitur per Maret 2023. Adapun tahun ini, BRI mendapatkan plafon KUR hingga Rp 270 triliun.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan kepada sektor produksi dengan proporsi mencapai 58,34 persen. Ia mengaku NPL KUR BRI relatif kecil, berkisar 1,68% pada akhir Maret 2023.
“Salah satu strategi utama perseroan dalam meningkatkan penyaluran KUR di tahun ini yakni BRI masuk ke segmen yang lebih kecil (ultra mikro) dan menangkap potensi segmen ultra mikro melalui sinergi secara harmonis dengan penguasaan ultra mikro Pegadaian dan PMN,” ujarnya kepada KONTAN pada Selasa (2/5).
Lanjutnya, sinergi ini nantinya dimanfaatkan secara optimal bagi Perseroan untuk menciptakan sumber-sumber baru pendapatan atau new sources of income sebagai penggerak baru bagi pertumbuhan bisnis Perseroan atau new growth engine.
Selain bertujuan untuk memperkuat sumber pertumbuhan baru, Aestika menuturkan holding ultra mikro juga berkontribusi pada pencapaian aspirasi financial inclusion. Holding ultra mikro akan memberikan akses layanan keuangan yang lebih luas dan lebih mudah kepada segmen ultra mikro di Indonesia.
“Dengan adanya sinergi ini, bisnis model BRI, Pegadaian dan PNM yang saling melengkapi akan mampu memberikan journey layanan keuangan yang terintegrasi untuk keberlanjutan pemberdayaan usaha ultra mikro. Model bisnis yang saling melengkapi tersebut dapat memberikan nilai tambah dalam menyediakan produk dan layanan keuangan yang terintegrasi dalam satu ekosistem,” paparnya.
Ia mengklaim BRI juga terus meningkatkan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi mantri (tenaga pemasar), enhancement BRISpot Mikro. Juga memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak pada peningkatan produktivitas Mantri dan penyaluran KUR secara umum.
Strategi lain yang ditempuh perseroan untuk terus mendorong KUR yakni membentuk hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar, kelompok pelaku usaha, dan komoditas tertentu.
Baca juga: KUR BRI 2023 Khusus PNS, Bisa Ajukan Pinjaman Tanpa Limit, Begini Syarat dan Ketentuannya
Tak mau kalah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk realisasi penyaluran KUR di Bank Mandiri hingga Maret 2023 lalu mencapai sebesar Rp 5,76 triliun atau sebesar 12% dari target tahun ini.