Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PMI Manufaktur Indonesia Tumbuh Signifikan di April 2023, Salip Beberapa Negara Maju

Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2023 mencapai posisi 52,7 atau naik signfikan dibanding Maret di level 51,9.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in PMI Manufaktur Indonesia Tumbuh Signifikan di April 2023, Salip Beberapa Negara Maju
Tribunnews/HO/Setpres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan saat meresmikan pabrik baja Hot Strip Mill #2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). Kinerja industri manufaktur dalam negeri kian agresif. Ini dapat dilihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2023 mencapai posisi 52,7 naik signfikan dibanding Maret di level 51,9, menurut hasil survei S&P Global. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja industri manufaktur dalam negeri kian agresif. Ini dapat dilihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2023 mencapai posisi 52,7 naik signfikan dibanding Maret di level 51,9, menurut hasil survei S&P Global.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan sektor industri dalam negeri berhasil menjaga kinerja positif dibandingkan sebagian negara maju masih mengalami kontraksi, dilihat dari skor PMI manufakturnya, seperti Jerman (44,0), Prancis (45,5), Inggris (46,6), Korea Selatan (48,1) dan Jepang (49,5).

"Alhamdulillah, PMI manufaktur Indonesia di atas titik netral, yakni 50,0 atau dalam tahap ekspansi yang telah dilewati selama 20 bulan berturut-turut. Kinerja baik ini terus kita jaga dan perlu ditingkatkan lagi. Jadi, di tengah pelemahan PMI manufaktur negara-negara maju tersebut, PMI manufaktur Indonesia tetap tumbuh secara akseleratif dan impresif," tutur Agus di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Menperin menyebut kondisi ekspansi pada PMI manufaktur Indonesia tersebut sesuai dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April yang telah dirilis sebelumnya oleh Kementerian Perindustrian. IKI di bulan keempat tahun ini menembus angka 51,38.

"Dengan terlihatnya hasil PMI dan IKI yang berada di posisi ekspansi, artinya para pelaku industri dan investor di Indonesia tetap optimistis dan percaya diri dalam menjalankan usahanya. Selain itu, mereka punya keyakinan besar terhadap kondisi pasar yang semakin membaik, dengan didukung berbagai program dan kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif," jelasnya.

Baca juga: Indeks Manufaktur Indonesia Sentuh 52,2 Jadi Tertinggi dalam 6,5 Tahun

Guna memperkuat permintaan pasar domestik, Kemenperin fokus untuk mengoptimalkan program Peningatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), termasuk pada proses pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat dan daerah, serta BUMN dan BUMD.

BERITA REKOMENDASI

"Selain itu, kami proaktif memacu perluasan pasar ekspor, terutama ke negara-negara nontradisional," ucap Menperin.

Baca juga: Hannover Messe 2023 Jadi Ajang Branding Industri Manufaktur Indonesia

Pada perhelatan Hannover Messe 20223 beberapa waktu lalu, telah terjadi sejumlah kesepakatan kerja sama yang ditandatangani oleh Pemeritah Indonesia dan pelaku industri nasional dengan para negara mitra dan investor global.

"Kerja sama ini, khususnya di sektor industri, akan dapat membawa dampak positif dalam peningkatan daya saing industri kita dan membuka akses pasar yang lebih luas," terang Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas