IHSG Melorot 0,76 Persen Kemarin, Ini Saham-saham yang Diburu Investor Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 52,41 poin atau 0,76% ke level 6.863,30 di perdagangan hari pertama awal bulan ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/5/2023) ditutup di zona merah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 52,41 poin atau 0,76 persen ke level 6.863,30 di perdagangan hari pertama awal bulan ini.
Bahkan pada sesi I, IHSG sempat turun lebih dari 1%.
Baca juga: Awal Mei 2023, IHSG Berakhir Tumbang ke Posisi 6.863
Total volume perdagangan saham di BEI pada Selasa mencapai 15,37 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,29 triliun.
Ada 368 saham yang menyusut, 187 saham yang mendaki dan 177 saham yang stagnan.
Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 210,77 miliar di seluruh pasar. Kendati demikian, asing banyak mengoleksi saham berikut di tengah penurunan IHSG di awal Mei 2023.
Investor mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 176,7 miliar.
Saham BMRI ditutup menguat 1,45% ke Rp 5.250 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 119,88 juta dengan nilai transaksi Rp 626,36 miliar.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) juga banyak diborong asing Rp 110,91 miliar.
Saham ASII ditutup merosot 1,11% ke Rp 6.675 per saham.
Total volume perdagangan saham ASII mencapai 75,22 juta dengan nilai transaksi Rp 502,8 miliar.
Baca juga: IHSG Awal Pekan Dibuka Menghijau, Saham Medco Melonjak 8,42 Persen
Lalu saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga banyak dikoleksi asing sebesar Rp 66,41 miliar. Saham MDKA terkoreksi 2,03% ke Rp 3.860 per saham.
Total volume perdagangan saham MDKA mencapai 60,13 juta dengan nilai transaksi Rp 232,42 miliar.
Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Selasa:
1. BMRI Rp 176,7 miliar
2. ASII Rp 110,91 miliar
3. MDKA Rp 66,41 miliar
4. NCKL Rp 49,42 miliar
5. BBNI Rp 34,63 miliar
6. ISAT Rp 21,35 miliar
7. HILL Rp 18,38 miliar
8. CTRA Rp 17,63 miliar
9. UNTR Rp 15,62 miliar
10. ICBP Rp 11,75 miliar
(Noverius Laoli)