DPR: Implementasi QRIS Permudah Transaksi Non Tunai
Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus kemudahan transaksi dengan QRIS akan membantu para pelaku usaha kecil.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus menggelar diskusi publik dan Focus Group Discussion (FGD) terkait implementasi QRIS di sejumlah kabupaten di wilayah Sumatera Utara bersama Bank Indonesia.
FGD dan diskusi publik tersebut bertujuan untuk mempercepat adopsi penggunaan QRIS pada UMKM dan pelaku pariwisata di daerah menuju masyarakat non tunai.
Menurut Sihar, kemudahan transaksi dengan QRIS ini akan membantu para pelaku usaha kecil.
Baca juga: Trend Transaksi Digital di Lebaran 2023, Mulai Belanja Hingga Bayar Zakat Lewat QRIS
“QRIS ini transaksinya realtime, jadi sangat memudahkanmsyarakat dan pengusaha kecil dalam bertransaksi. Para pengusaha juga tidak perlu repot-repot menyiapkan uang kembalian tiap ada pembelian, jadi semuanya serbapraktis dan cepat,” kata Sihar dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
Lebih jauh Sihar menjelaskan, dengan menggunakan QRIS, semua transaksi otomatis telah tercatat sehingga para pelaku usaha kecil tidak perlu repot-repot lagimelakukan pencatatan penjualan.
Baca juga: Daftar Aplikasi Penyedia QRIS, hingga Fungsi, Manfaat dan Cara Transaksinya
Mengingat banyaknya keuntungan penggunaan QRIS bagi pelaku usaha kecil, Sihar berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS kepada masyarakat dengan menggandeng Bank Indonesia selakuotoritas yang menginisiasi QRIS.
Keuntungan-keuntungan yang didapat pelaku usaha kecilketika menggunakan QRIS antara lain, mencegah kerugian akibat uang palsu yang didapat dari pembeli, meningkatkan penjualan, meningkatkan branding usaha, praktis dan tercatat.
Sedangkan dari sisi masyarakat juga menguntungkan, karena tidak perlu repot membawa banyak uang tunai, mudah dalam proses transaksi serta terjamin keamanannya oleh otoritas terkait.
Saat ini QRIS telah banyak digunakan di perkotaan, terutama di kota-kota besar, sedangkan di wilayah non perkotaan penggunaannya masih minim, sehingga perludilakukan sosialisasi yang massif agar manfaat QRIS yang banyak tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat hingga kewilayah pelosok.
“Sosialisasi QRIS ini bukan hanya menjadi tugas Bank Indonesia saja, namun perlu dukungan kita semua sehingga semua lapisan masyarakat bisa menikmati manfaatnya,” tegas Sihar.