Peneliti UI Prediksi Ada Peningkatan Keberlanjutan Penyaluran Kredit di 2023
LPEM FEB UI memprediksi ada peningkatan keberlanjutan dalam kinerja kredit di 2023.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memprediksi ada peningkatan keberlanjutan dalam kinerja kredit di 2023.
Peneliti LPEM FEB UI Faradina Alifia Maizar mengatakan, perkiraan tersebut sesuai dengan data terbaru pada Februari 2023 yang menunjukkan bahwa total kredit tumbuh 10,64 persen.
"Pertumbuhan ini didorong oleh kredit investasi dan kredit konsumsi," ujarnya dalam konferensi pers "Indonesia Economic Outlook Q2-2023", Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Kuartal I 2023, Bank Jago Salurkan Kredit dan Pembiayaan Syariah Senilai Rp 10,84 Triliun
Faradina menyampaikan, kalau berdasarkan data terakhir pada Februari 2023 juga, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) perbankan relatif stabil di 2,58 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 8,18 persen, sehingga likuiditas perbankan tercermin solid juga dari Loan to Deposit Ratio (LDR) masih terjaga di level 79,8 persen pada Februari 2023.
Dengan demikian, sektor perbankan tanah air masih kuat dan tetap bertumbuh saat bank-bank global di Amerika Serikat dan Eropa ada yang kolaps.
"Secara keseluruhan, perbankan Indonesia dinilai tetap tangguh di tengah gejolak perbankan di Amerika Serikat dan Eropa saat ini," pungkasnya.