Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Bendungan Baliase di Sullsel, Sampai Mana Progresnya?
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah memperluas cakupan jaringan irigasi induk yang bersumber dari Bendung Baliase.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah memperluas cakupan jaringan irigasi induk yang bersumber dari Bendung Baliase.
Bendungan Baliase terletak di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan salah satu program prioritas Kementerian PUPR.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Danu Kerthi di Bali yang Telan Biaya Rp 820 Miliar
Selain itu, ini juga salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum pada Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018.
"Pembangunan bendung diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendung yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata, di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki dalam keterangannya, dikutip Rabu (10/5/2023).
Ia menyebut jaringan irigasi ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian Provinsi Sulsel yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
Pembangunan Jaringan Irigasi Baliase merupakan proyek lanjutan Bendung Baliase yang telah selesai dibangun pada 2018.
Tahun ini, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Ditjen Sumber Daya Air (SDA) melanjutkan pembangunan Jaringan Irigasi Baliase dengan membangun 3 saluran irigasi.
Ada Jaringan Irigasi DI Baliase kiri sepanjang 34,60 km, Jaringan Irigasi DI Baliase kanan 1 sepanjang 19,24 km, Jaringan Irigasi DI Baliase kanan 2 sepanjang 23 km.
Per 8 Mei 2023, progres fisik Jaringan Irigasi DI Baliase kiri sebesar 22,17 persen dengan progres keuangan 15,20 persen dari anggaran Rp126,6 miliar.
DI Baliase kiri ditargetkan selesai Desember 2023 untuk memberi manfaat irigasi seluas 3.421,28 hektar.
Baca juga: Jawaban Pemprov Sulut soal Adanya Bendungan Kuwil Kawangkoan, namun Banjir Tetap Landa Manado
Kemudian, Jaringan Irigasi DI Baliase kanan 1 mencapai 12,21 persen dengan progres keuangan 10,44%.
Pekerjaan DI Baliase kanan 1 dibangun oleh kontraktor Abipraya – Langgeng - Marinda (KSO) senilai Rp68,3 miliar untuk memberi manfaat irigasi seluas 2.968,56 hektar.
Kemudian Jaringan irigasi Baliase bagian kanan 2 dengan anggaran Rp87,4 miliar untuk memberi manfaat irigasi seluas 1.716,87 hektar.
Progres fisik pekerjaan DI Baliase kanan 2 mencapai 17,77% dengan penyerapan keuangan 13,92%.
Secara keseluruhan kebutuhan anggaran pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi DI Baliase sebesar Rp1,3 triliun dengan progres konstruksi yang mencakup PSN sebesar 82,74%.
Daerah Irigasi Baliase sendiri memiliki luas 21.928 hektar yang terletak di 5 kecamatan.
Ada Kecamatan Masamba, Mappadeceng, Sukamaju, Baebunta, dan Malangke.