Pemegang Saham Restui Pembagian Dividen WEGE Sebesar Rp 23,16 Miliar
RUPST Tahun Buku 2022, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) memutuskan pembagian dividen hingga perubahan susunan pengurus perseroan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) memutuskan pembagian dividen hingga perubahan susunan pengurus perseroan.
Adapun nilai dividen tunai yang diputuskan yaitu Rp 23,16 miliar atau 10 persen dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 230,05 miliar, dengan deviden per share (DPS) sebesar Rp 2,42.
Baca juga: WEGE Gelar Pelatihan CSR Digital Marketing Bagi Pengusaha Mikro
Sedangkan terkait pengurus perseroan, diputuskan memberhentikan dengan hormat Hananto Aji selaku Komisaris Utama dan mengangkat Sumadi selaku Komisaris Utama sekaligus mengangkat Suli Fatimah sebagai Komisaris.
Kemudian, memberhentikan dengan hormat Bambang Pramujo sebagai Komisaris kemudian mengangkat Danis Hidayat Sumadilaga sebagai Komisaris.
Selanjutnya, memberhentikan dengan hormat Yulianto sebagai Direktur QHSE dan Pemasaran kemudian mengangkat Dwi Purnomo sebagai Direktur QHSE dan Pemasaran.
Baca juga: WEGE Lapak Dukung Usaha Mikro Kecil Internal Melalui Bazar Ramadan
Direktur Utama Hadian Pramudita Untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis 2023, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan yang sesuai dengan Rencana Kegiatan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023.
Ia menjelaskan, capaian kontrak baru hingga Maret 2023 telah mencapai Rp 516 miliar, jika dikelompokkan dalam kategori tipe proyek yang terdiri dari Public Facilities sebesar 50,73 persen, Residential 45,89 persen, Office sebesar 1,76 persen, dan Commercial 1,62 persen.
“Kami yakin target perolehan kontrak baru di tahun ini dapat tercapai karena WEGE tetap membidik proyek dari pemerintah dan BUMN disamping proyek dari swasta,” ujar Hadian dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Komposisi capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain, Gedung Fasilitas Pendidikan dan Laboratorium MKGI (Center of Exellence) dari BMKG sebesar Rp 247,18 miliar, proyek Apartemen Sky House Alam Sutera sebesar Rp 237,10 miliar, proyek Khay Ming School dengan pekerjaan MEP sebesar Rp14,90 miliar.
Baca juga: Boyong Predikat Gold Winner InMA 2022, In-House Magazine WEGE Sukses Tingkatkan Kualitas
"Dari modular dan konsesi sebesar Rp.17,46 miliar. Dari kontrak baru tersebut menunjukkan komposisi pasar BUMN sebesar 3,38 persen, pemerintah 47,84 persen, sedangkan dari swasta 48,78 persen," paparnya.
WEGE menargetkan pada 2023 akan memperoleh kontrak dihadapi (Order Book) sebesar Rp 15,63 triliun atau naik 20,07 persen dari realisasi sebesar Rp 13,02 triliun.
Target kontrak dihadapi tersebut terdiri dari target Kontrak Baru (New Contract) Rp 6,69 triliun dan Kontrak Lama (Carry Over) sebesar Rp 8,93 triliun.
Komposisi perolehan kontrak baru 2023 direncanakan berasal dari pemerintah 68,21 persen, BUMN/BUMD 13,72 persen; dan Swasta 18,07 persen.
“Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independent,” jelas Hadian.