Bank DKI Upayakan Inovasi Digital di Unit Usaha Syariah
Sedangkan penghimpunan DPK Syariah tumbuh 25,31 persen (yoy) menjadi sebesar Rp8,10 triliun pada Maret 2023, dari Rp6,47 triliun di Maret 2022.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI terus mengupayakan inovasi digitalisasi, serta mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan positif khususnya pada Unit Usaha Syariah.
Kinerja Unit Usaha Syariah menunjukkan pertumbuhan memadai sampai dengan periode Maret 2023.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan penyaluran pembiayaan syariah tumbuh 12,56 persen (yoy) menjadi sebesar Rp7,15 triliun pada Maret 2023, dari Rp6,35 triliun pada Maret 2022.
Baca juga: RUPST Bank Raya Angkat Dewan Komisaris dan Direksi Baru
Sedangkan penghimpunan DPK Syariah tumbuh 25,31 persen (yoy) menjadi sebesar Rp8,10 triliun pada Maret 2023, dari Rp6,47 triliun di Maret 2022.
"Kinerja Unit Usaha Syariah Bank DKI menunjukkan pertumbuhan yang memadai sampai dengan periode Maret 2023," kata Fidri dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Selain itu Bank DKI juga menerapkan program DBLM (Dual Banking Leverage Model), sebagai solusi layanan perbankan kepada nasabah yang menghendaki pilihan produk dan layanan Syariah.
Perihal kinerja ini, Bank DKI mendapat penghargaan Indonesia Best Sharia Finance 2023 with Outstanding Provision of Sharia Finance Solution Through Services Digitalization di ajang Indonesia Sharia Awards 2023. Penghargaan ini diterima oleh Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto.
"Penghargaan Bank DKI ini berhasil diraih dengan mengacu tiga aspek penilaian diantaranya, desk research, media monitoring, dan expert panels," ungkapnya.