Potensi Ekonomi KTT ASEAN di Labuan Bajo Capai Rp 50 Miliar
Nilai tersebut mengacu pada jumlah kunjungan terhitung selama lima hari atau pada 7 sampai 11 Mei 2023.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), memprediksikan potensi ekonomi pada saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo mencapai Rp 50 miliar.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan, nilai tersebut mengacu pada jumlah kunjungan terhitung selama lima hari atau pada tanggal 7 sampai 11 Mei 2023.
Menurutnya, potensi ekonomi itu tercatat berdasarkan kisaran jumlah delegasi, tim panitia, pengamanan dari aparat kepolisian dan TNI serta wisatawan nusantara (Wisnus) yang mencapai 5.000 orang.
"Kalau kita data historis Labuan Bajo, mungkin sekitar Rp 50 sampai 60 miliar, yang dispending selama 5 hari KTT dari tanggal 7-11 Mei 2023," ucap Shana kepada Tribunnews, dikutip Minggu (14/5/2023).
Shana mengatakan, peredaran ekonomi itu meliputi penginapan hotel dan restoran, festival dan event Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Berdasarkan data BPOLBF sendiri, sebanyak Rp 33 miliar transaksi ekonomi yang tercatat, baik dari hotel bintang lima hingga tak berbintang.
Kata dia, jumlah tersebut tercatat diluar dari transaksi peningapan melalui sewa rumah dan indekos selama KTT ASEAN.
"Sudah kita identifikasi sampai skrg kan karena untuk kgiatan UMKM masih rekap terus, kegiatan festival juga. Yang sudah fix hotel, kalau hotel sekitar Rp 33 miliar. Hotel beserta akomodasi restoran," kata Shana.
Shana menambahkan, jumlah tersebut juga ditopang oleh transaksi ekonomi khusus pada event pesta rakyat sebesar Rp 268 juta.
"Kemudian, kedua contoh kayak even pesta rakyat yang memang kita adakan satu malam itu bisa Rp 268 juta penjualan, belum yang lain-lainnya," ucap dia.
"Sementara kita ada kegiatan di Waterfront, di Batu Cermin nah ini kita juga akan kumpulin. Jadi nanti sebenernya kita melihat dalam konteks UMKM yang disajikan pada kegiatan event angkanya di kisaran segitu," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di Labuan Bajo mengalami peningkatan.
Baca juga: Kisah Hotel Meruorah, Venue Utama Perhelatan KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo
Menurutnya, hal tersebut didorong oleh perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9 sampai 11 Mei 2023.
"Kita melihat kebangkitan sangat kuat, kunjungan wisatawan meningkat, dan potensi dari kenaikan ini akan membangun suatu pencapaian target wisatawan mancanegara sebesar 8,5 juta tahun ini," kata Sandiaga kepada wartawan di Labuan Bajo, Selasa (10/5/2023) kemarin.
Sandiaga mengatakan, perhelatan KTT ASEAN ini juga dinilai mampu meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara di Labuan Bajo sampai 20 persen.
Baca juga: Exotic Komodo Jadi Pusat Oleh-oleh Saat KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo
"Dari Labuan Bajo sendiri, total target tahun 2023 adalah antara 300 sampai 350 ribu. Mungkin akan naik sekitar 10 sampai 20 persen yang ditopang oleh perhelatan KTT ASEAN ke 42 ini," ungkapnya.
Sandiaga berharap, kegiatan event nasional maupun internasional sedianya diselenggarakan tidak hanya pada saat musim sibuk, namun juga di musim yang diprediksi jumlah wisatawan menurun.
"Tugas kami untuk menciptakan event-event sepanjang tahun, sehingga target kita di 2024 untuk mencapai 4,4 juta lapangan kerja baru di pariwisata ekonomi dan kreatif bisa tercapai," tegas dia.