Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Lepas Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun
Nilai ekspor minyak kelapa sawit periode Januari hingga Februari 2023 mengalami peningkatan 1,62 persen.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, didampingi Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah bersama jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN), serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, melepas Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun.
Syahrul mengatakan, pelepasan yang dilakukan di Auditorium Gedung F Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta tersebut bertujuan memacu akselerasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun.
"Sawit ini dihadapkan dengan berbagai tantangan. Ini dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak segera lakukan suatu langkah komprehensif," ujarnya, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Dukung Pembentukan Satgas Peningkatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit, Ini Harapan SPKS
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor minyak kelapa sawit periode Januari hingga Februari 2023 mengalami peningkatan 1,62 persen dibandingkan periode sama di 2022.
Hal ini menunjukan komoditas kelapa sawit bisa tetap eksis dan bahkan menjadi penopang daripada komoditas ekspor pertanian.
"Sesuai arahan Bapak Presiden RI, perlu melakukan upaya perbaikan dari sektor hulu perkebunan kelapa sawit rakyat," kata Syahrul.
Karena itu dalam rangka mendorong hal tersebut, Kementerian Pertanian hadir memberikan solusi tepat guna melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
"PSR ini setiap tahunnya ditargetkan seluas 180.000 hektar yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit,” pungkas Syahrul.