Dekarbonisasi Layanan Bandara, AP II Siapkan PLTS di 20 Bandara
Angkasa Pura II menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 26 MWp pada 20 bandara yang dikelolanya.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 26 MWp di 20 bandara yang dikelolanya.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, hal tersebut sejalan dengan program untuk mendorong dekarbonisasi di bandara.
"Sebagai operator bandara terbesar di Indonesia, kami berkomitmen terhadap keberlanjutan dan memahami pentingnya untuk selalu mengedepankan iklim global dan dekarbonisasi," kata Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).
"Kami meyakini bahwa industri aviasi memiliki peran penting dalam mewujudkan keberlanjutan," lanjutnya.
Dikatakan Awaluddin, salah satu program yang ada di AP II terkait dekarbonisasi adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di 20 bandara perseroan.
Muhammad Awaluddin mengatakan, AP II telah memiliki peta jalan hingga 2028 untuk pemanfaatan EBT.
"Pada 2021 - 2028, di 20 bandara AP II akan terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas total 26 Megawatt-Peak (MWp)," terangnya.
Menurut Awalhddin, PLTS sudah digunakan di tiga bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta di gedung Airport Operation Control Center (241 kWp) dan di Terminal 2 (1,50 MWp).
Kemudian di Terminal Kargo dan gedung administrasi Bandara Kualanamu (0,76 MWp), dan di gedung Airport Rescue & Fire Fighting Bandara Banyuwangi (0,03 MWp).
Baca juga: Turunkan Emisi Karbon, Pakuwon Jati Pasang PLTS Atap di Empat Pusat Perbelanjaan
"Pada 2023, PLTS akan dipasang di 4 bandara yakni Bandara Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Supadio (Pontianak) dan Sultan Iskandar Muda (Aceh)," jelas dia.
"Tahun ini juga ada penambahan kapasitas PLTS di 2 bandara yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu. Total PLTS yang dipasang di bandara AP II pada tahun ini berkapasitas 3,9 MWp," sambungnya.
Baca juga: Pemain PLTS Atap Bertumbangan, AESI Keluhkan Pemasangan Instalasi Dipersulit
Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, AP II mendorong efisiensi energi dan menjalankan inisiatif dekarbonisasi yang didukung teknologi informasi.
"Bandara Soekarno-Hatta memiliki Energy Monitoring System untuk memantau penggunaan listrik di Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, Terminal Kargo, kemudian di area perkantoran dan penggunaan listrik di non-terminal. Melalui Energy Monitorin System, AP II bisa mendorong efisiensi penggunaan listrik," ungkapnya.
