Indeks Harga Properti Residensial Tumbuh 1,79 Persen di Triwulan I 2023
Permintaan masyarakat akan hunian terus meningkat tercermin dari perkembangan harga properti residensial.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Permintaan masyarakat akan hunian terus meningkat tercermin dari perkembangan harga properti residensial.
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia per triwulan-1 2023 mencatat perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat.
Kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2023 sebesar 1,79 persen (yoy).
Baca juga: Krakatau Sarana Properti Kembangkan Konsep Urban Valley
Kenaikan IHPR terutama terjadi pada rumah tipe menengah yaitu sebesar 2,76 persen (yoy) dan tipe rumah kecil dan besar juga meningkat sebesar 1,77 persen (yoy) dan 1,36 persen (yoy).
Hal ini mendorong pengembang Bukit Podomoro Jakarta progresif merilis hunian tipe terbaru yakni Tipe Royal dan Regent untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan rumah premium.
Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja menjelaskan sejak diluncurkan pada 2021, Bukit Podomoro Jakarta secara konsisten berinovasi dan menyelesaikan tahapan pembangunan kawasan sesuai rencana.
“Sebelumnya kami telah membangun premium clubhouse sebagai salah satu fasilitas eksklusif, dan sekarang kami siap untuk meluncurkan hunian tipe terbaru dengan konsep modern dan brilian,” katanya dikutip Minggu (21/5/2023).
Zaldy menjelaskan, sebagai smart developer Bukit Podomoro Jakarta sangat solid dalam mengeksekusi perencanaan pembangunan dan menghadirkan terobosan baru sehingga hasilnya selalu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Pasar Properti Bergairah Pasca Pandemi, PGI Property Awards Kembali Digelar
“Kebutuhan hunian di dalam kota Jakarta khususnya untuk tipe rumah besar cukup tinggi, dan sebagai pengembang kami harus jeli dalam menangkap peluang itu. Terbukti, peminat Bukit Podomoro Jakarta sangat antusias ditandai dengan telah terjualnya 90 persen hunian untuk penjualan tahap 1,” ujarnya.
Menurutnya, pelaku usaha di industri properti optimistis bisa berkontribusi besar terhadap perekonomian RI.
President Director ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa menjelaskan bahwa Indonesia mengalami pergerakan ekonomi yang signifikan sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif.
Darmadi menilai perekonomian Indonesia akan makin kuat, dan properti akan lebih menggeliat.
Menurutnya, pergerakan harga tanah dan properti biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi.
Dia mencontohkan kenaikan harga tanah di area Kelapa Gading Jakarta sepanjang 30 tahun terakhir.
“Tahun 1990 itu, harga tanah Rp500 ribuan per meter, tapi saat ini Rp25 juta per meter. Itu kenaikannya 5.000 persen sepanjang 30 tahun, sangat jauh dibandingkan dengan data inflasi pada 1990 – 2023 adalah sebesar 600 persen. Hal ini menunjukkan grafik inflasi tidak bisa mengejar kenaikan harga tanah dan properti,” ujarnya.