Pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan McCarthy Berakhir Tanpa Kesepakatan Plafon Utang
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri pembicaraan dengan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy. Ini hasilnya
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri pembicaraan dengan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy tanpa kesepakatan tentang cara menaikkan plafon utang pemerintah AS sebesar 31,4 triliun dolar AS.
"Saya merasa kami melakukan diskusi yang produktif. Kami belum mencapai kesepakatan," kata McCarthy kepada wartawan setelah satu jam pembicaraan dengan Biden di Oval Office, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Janet Yellen: AS Masih Belum Bisa Bayar Utang, Ancaman Default di Depan Mata
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kegagalan untuk mengangkat plafon utang akan memicu default yang akan mengguncang pasar keuangan dan mendorong suku bunga lebih tinggi dalam segala hal mulai dari pembayaran mobil hingga kartu kredit.
Sementara itu, Partai Republik menginginkan pemotongan pengeluaran diskresioner, persyaratan kerja baru untuk beberapa program bagi orang Amerika berpenghasilan rendah.
Mereka pun juga menginginkan pencabutan bantuan Covid-19 yang disetujui oleh Kongres, yang diperlukan untuk menutupi biaya anggota parlemen.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan negosiator Republik telah mengusulkan pemotongan tambahan untuk program yang menyediakan bantuan makanan bagi orang Amerika berpenghasilan rendah, dan menekankan tidak ada kesepakatan yang dapat disahkan Kongres tanpa dukungan dari kedua belah pihak.
Oleh karena itu, setiap kesepakatan untuk menaikkan batas utang harus mendapat persetujuan dari Kongres dan karena itu bergantung pada dukungan bipartisan.
Menkeu AS Janet Yellen: 1 Juni Tenggat Waktu Untuk Naikkan Plafon Utang
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan 1 Juni tetap menjadi "tenggat waktu yang sulit" untuk menaikkan batas utang federal.
"Saya menunjukkan dalam surat terakhir saya kepada Kongres bahwa kami berharap tidak dapat membayar semua tagihan kami pada awal Juni dan mungkin paling cepat 1 Juni. Dan saya akan terus memperbarui Kongres, tetapi saya pasti belum mengubah penilaian saya. Jadi saya pikir itu tenggat waktu yang sulit," kata Yellen dalam sebuah program "Meet the Press" NBC, Minggu (21/5/2023).
Di samping itu, Presiden AS Joe Biden menyebut tawaran terbaru Partai Republik dalam pembicaraan untuk mengangkat plafon utang pemerintah "tidak dapat diterima", tetapi mengatakan dia akan bersedia memotong pengeluaran bersama dengan penyesuaian pajak untuk mencapai kesepakatan.
Peringatan
Janet Yellen mengungkap potensi negaranya yang akan mengalami gagal bayar utangnya paling cepat pada Juni 2023.