Fitch Ancam Pangkas Peringkat Kredit AS Imbas Potensi Gagal Bayar Utang
Kongres AS menolak tawaran untuk menaikkan pagu atau batas pinjaman ditengah lonjakan utang yang telah membengkak ke kisaran 31,45 triliun
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Fitch Ratings, lembaga pemeringkat internasional mengancam akan memangkas peringkat kredit Amerika Serikat (AS) yang kini berada di peringkat tertinggi AAA menjadi peringkat terendah, Kamis (25/5/2023).
Ancaman tersebut dilontarkan Fitch buntut dari kekhawatiran akan adanya bencana gagal bayar yang dialami AS, akibat negosiasi pagu utang Negeri Paman Sam yang terus mengalami kebuntuan dan tak kunjung menemukan titik terang.
“Kami menempatkan kredit AS ke peringkat negatif, yang mencerminkan ketidakpastian seputar perdebatan plafon utang dan kemungkinan gagal bayar untuk pertama kalinya yang akan dialami Amerika,” jelas pernyataan Fitch.
Baca juga: Gagal Bayar Utang AS Picu Pelemahan Harga Minyak Dunia, WTI Anjlok Jadi 71,69 Dolar AS per Barel
Gagal Bayar Utang AS
Pembayaran utang Amerika awalnya dijanjikan rampung pada di awal Juni 2023. Akan tetapi karena dana darurat yang dimiliki pemerintah AS terus mengalami penipisan, Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen akhirnya meminta para kongres untuk bergegas menaikan pagu batas utang negara agar ekonomi Amerika dapat terhindar dari malapetaka.
Namun sayangnya kongres AS menolak tawaran untuk menaikkan pagu atau batas pinjaman ditengah lonjakan utang yang telah membengkak ke kisaran 31,45 triliun dolar AS per 31 Maret 2023.
Berbagai solusi telah diajukan agar kongres segera menyetujui tawaran untuk menaikkan pagu, diantaranya seperti melipatgandakan pemotongan pengeluaran sebesar 4,5 triliun dollar AS.
Agar pemerintah dapat menaikkan pagu utang atau batas utang sebesar 1,5 triliun dollar AS, sesuai dengan wacana Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy.
Akan tetapi solusi tersebut tak ujung diindahkan para kongres Gedung Putih dan tim negosiasi Biden, mereka justru menolak semua penawaran apapun dari Partai Republik untuk menaikkan pagu utang.
Tekanan ini yang kemudian memicu kekhawatiran akan munculnya potensi default atau gagal bayar utang pada Amerika yang dapat memicu bencana ekonomi seperti resesi serta melonjaknya defisit tahunan AS yang bengkak menjadi 2 triliun dolar AS.
Baca juga: IMF Sebut Gagal Bayar Utang AS Akan Berdampak Serius Pada Ekonomi Global
Tak hanya itu, ancaman gagal bayar utang juga dapat mendorong bank sentral untuk menggerak naik suku bunga ke rekor tertinggi, hingga dapat memicu turunnya peringkat kredit Amerika ke level downgrade.
Bahkan yang lebih mengerikan efek dari kegagalan pemerintah AS dalam membayarkan tagihan utangnya dapat mendorong lonjakan angka pengangguran, dimana 8 juta warga AS di proyeksi akan kehilangan pekerjaan dalam waktu dekat.
Sebagai informasi sebelum Fitch mengancam akan memangkas peringkat ekonomi Amerika, pada tahun 2011 lalu, perusahaan keuangan internasional S&P sempat menurunkan peringkat kredit AS menjadi AA+, pertama kalinya dalam sejarah.