Transisi energi, Peran Minyak dan Gas Bumi Masih Diperlukan
Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan aktif berkontribusi untuk mencapai tujuan dan prioritas ASEAN 2023.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi berupaya mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan target Net Zero Emission (NZE).
Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan aktif berkontribusi untuk mencapai tujuan dan prioritas ASEAN 2023.
Untuk memuluskan transisi energi, kata Nicke, peran minyak dan gas bumi masih diperlukan.
Baca juga: Hari Listrik Nasional ke-77, Menyongsong Transisi Energi Mencapai NZE pada 2060
Menurut 7th ASEAN Energy Outlook (AEO7), migas merupakan industri dengan teknologi dan rantai pasok yang mapan dan dapat mendukung transisi energi.
Gas misalnya, berperan penting karena pasokannya yang masih stabil serta energi beremisi rendah.
“Pertamina pada Juni 2021 menetapkan target pengurangan bahan bakar berbasis minyak sebanyak 64 persen pada tahun 2023,” ucapnya dikutip Jumat (26/5/2023).
Kata Nicke, Pertamina juga meningkatkan bauran gas alam dan energi terbarukan di mana masing-masing sebesar 19 persen dan 17 persen pada tahun yang sama.
Untuk mengamankan produksi gas, anak usaha perseroan yakni Pertamina Hulu Energi (PHE) berupaya meningkatkan produksi.
Pada tahun 2022, PHE mencatat produksi gas sebesar 2.600 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksi ini melampaui target produksi sebesar 6 persen.
Baca juga: Pertamina Dukung Percepatan Ekosistem EV Lewat Penyediaan SPKLU dan Stasiun Baterai Swap
Dalam meningkatkan kinerja, PHE agresif melakukan eksplorasi untuk mencapai ketahanan energi nasional.
Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan, penemuan sumber baru dapat menjaga dan meningkatkan produksi migas pada jangka panjang.
Muharram menjelaskan akuisisi sumber-sumber potensial seperti Blok Masela dapat meningkatkan pasokan gas nasional.
“Di ranah keberlanjutan dan transisi energi, PHE juga menerapkan program dekarbonisasi, salah satunya dengan teknologi carbon capture storage (CCS) serta carbon capture utilization & storage (CCUS),” tukasnya.