Pengembang Properti Sebut Tahun Politik Tak Pengaruhi Masyarakat Beli Rumah
Pemerintah diharapkan bisa mendukung dengan tetap menjaga fluktuasi suku bunga pasar agar bisa stabil dan ringan bagi masyarakat.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang properti menyakini tahun politik yang berlangsung di Indonesia tidak mempengaruhi minat masyarakat dalam membeli rumah
Direktur Dwicitra Mekar Abadi (DMA) Bryan Soedarsono mengatakan, memasuki tahun politik yang disebut akan mempengaruhi iklim investasi di Indonesia, tapi hal ini tidak terlalu mempengaruhi market di Grand Tenjo Residence.
Menurutnya, kebanyakan konsumen Grand Tenjo Residence adalah end-user yang mencari rumah untuk dihuni, bukan untuk investasi, sehingga keputusan untuk membeli rumah tidak terlalu dipengaruhi situasi politik.
Baca juga: Indeks Harga Properti Residensial Tumbuh 1,79 Persen di Triwulan I 2023
Namun, Bryan tetap berharap kepada pemerintah untuk menaruh perhatian penuh terhadap konsumen properti yang notabene saat ini diramaikan kalangan milenial dan Gen-Z yang masih sangat memerlukan fleksibilitas suku bunga KPR dan kemudahan mengambil rumah dengan DP ringan.
“Untuk itu kami harapkan pemerintah bisa mendukung dengan tetap menjaga fluktuasi suku bunga pasar agar bisa stabil dan ringan bagi masyarakat yang membutuhkan rumah untuk hunian. Ini agar kedepan pasar properti makin bergairah,” tutur Bryan, Rabu (31/5/2023).
Terkait melonjaknya harga bahan bangunan, Bryan menyebut pihaknya mau tidak mau melakukan penyesuaian harga.
Untuk mensiasatinya, Grand Tenjo Residence telah bekerjasama dengan supplier dan kontraktor agar penyesuaian harga tidak terlalu signifikan.
"Ada penyesuaian harga, tapi kami sudah bekerja sama dengan supplier dan kontraktor agar tidak ada kenaikkan harga yang terlalu signifikan,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, dalam memenuhi permintaan pasar, perusahaan pun kini melalui Dwicitra Land tengah memasarkan tahap kedua Cluster Oakwood yang launching tahun ini, sekaligus mempersiapkan cluster ketiga di Grand Tenjo Residence untuk launching pada 2024 .
Menurutnya, marketing sales dari Cluster Oakwood sendiri sudah mencapai Rp110 miliar di akhir May 2023 sejak mulai dipasarkan pada awal 2023.
Bryan menargetkan penjualan unit yang tersisa di Cluster Oakwood sebanyak 280 unit untuk dijual hingga akhir tahun ini.
“Target marketing sales tahun 2023 adalah Rp230 miliar dari penjualan Cluster Oakwood, per akhir May 2023 kami sudah menjual 110 miliar. Kami juga sudah mulai serah terima rumah yang sudah akad dan akan menyelesaikan semua fasilitas cluster Oakwood tahun ini sehingga siap untuk dihuni,” ujarnya.
Ada beragam pilihan tipe unit Cluster Oakwood di Grand Tenjo Residence di antaranya, Oakwood Suite Tipe 27/60 dipasarkan Rp 350jt-an, Tipe 34/60 dipasarkan Rp 390Jt-an, dan Tipe 34/72 yang dipasarkan seharga Rp450 Jt-an. Sementara unit Oakwood Luxe Tipe 55/72 dengan bangunan 2 lantai dipasarkan Rp 650jt-an.
“Tersedia subsidi uang muka sebesar Rp20 jutaan sampai Rp30 jutaan untuk semua tipe Oakwood, sehingga konsumen tidak perlu lagi merogoh kocek untuk membayar uang muka, hanya bayar booking fee saja untuk beli rumah di Grand Tenjo Residence,” ujar Bryan.
“Akses menuju Kawasan Grand Tenjo Residenca saat ini mayoritas masih melalui KRL dengan pemberhentian di stasiun Tenjo atau Stasiun Daru. Namun, kedepannya akan ada tambahan akses yakni dari jalan tol Serpong Balaraja yang exit tolnya hanya 4 km dari Grand Tenjo Residence,” sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.