Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mengulik Lokananta Baru, Studio Rekaman Pertama di Indonesia yang Kembali 'Hidup'

Lokananta baru, akan menjadi sentra kreativitas dan komersial (Creative & Commercial Hub) bagi para musisi, seniman, dan UMKM.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Mengulik Lokananta Baru, Studio Rekaman Pertama di Indonesia yang Kembali 'Hidup'
HO
Lokananta baru, akan menjadi sentra kreativitas dan komersial (Creative & Commercial Hub) bagi para musisi, seniman, dan UMKM sehingga dapat memberikan dampak sosial, kemajuan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia. 

Kilas Lokananta

Lokananta sebagai perusahaan rekaman, studio rekaman, sekaligus pabrik piringan hitam, CD, dan kaset milik negara yang legendaris ini telah merilis ribuan karya dari para seniman besar musik Indonesia, di antaranya Gesang, Waldjinah, Buby Chen, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun, hingga Ki Narto Sabdo.

Lokananta yang eksis sejak 66 tahun lalu telah mengarungi berbagai lautan peristiwa nasional yang mewakili ombak zamannya.

Mulai dari periode emasnya di era ‘60-an, ‘70-an,‘80-an hingga periode kebangkrutannya pada era‘90-an hingga awal 2000-an.

Telah banyak upaya untuk membangkitkan kembali Lokananta. Sebagai contoh, para seniman seperti mendiang Glenn Fredly, Efek Rumah Kaca, White Shoes and the Couples Company, Shaggydog, The Hydrant, Didi Kempot, hingga Slank pernah melakukan rekaman di Lokananta.

Aspirasi para musisi selama lebih dari satu dekade ternyata mendapatkan respons positif dari para pemangku kepentingan di mana Kementerian BUMN, Danareksa-PPA, dan Pemkot Surakarta bersinergi untuk merevitalisasi Lokananta.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas