Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gubernur BI Optimistis Nilai Tukar Rupiah Tak Tembus Rp 15.200 per Dolar AS pada Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak akan menembus ke angka Rp 15.200

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Gubernur BI Optimistis Nilai Tukar Rupiah Tak Tembus Rp 15.200 per Dolar AS pada Tahun Ini
Bambang Ismoyo/Tribunnews.com
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak akan menembus ke angka Rp 15.200 pada tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo memprediksi nilai tukar rupiah hanya akan berada di rentang Rp 14.800 hingga Rp 15.200.

"Pada tahun 2023, secara rata-rata kisaran dari nilai tukar Rp 14.800 sampai Rp15.200 dan akan menguat pada tahun 2024 yaitu rata-rata Rp 14.600 sampai dengan Rp 15.100 per dolar AS," ucap Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR-RI di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Senin Pagi Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp14.887

Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang membuat rupiah akan tetap perkasa di rentang tersebut.

Pertama, kinerja pertumbuhan ekonomi domestik yang terus mengalami peningkatan. Kedua, angka inflasi yang tercatat relatif terkontrol, alias tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Dan faktor ketiga, aliran modal asing masuk ke dalam pasar keuangan domestik, yang terbilang cukup positif.

Berita Rekomendasi

"Ke depan, kami meyakini ke depan rupiah akan mengalami penguatan. Pertama, karena memang pertumbuhan ekonomi kita akan meningkat, inflasi juga lebih rendah. Dan ketiga imbal hasil dari investasi dalam negeri juga masih bagus, sehingga aliran modal asing akan masuk," papar Perry.

"Kami akan terus memastikan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar sesuai mandat," pungkasnya.

Baca juga: Rupiah Pekan Depan, Pengamat: Investor Nantikan Data Inflasi dan Cadangan Devisa

Seperti diberitakan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat pada pagi awal pekan ini, Senin (5/6/2023). Mengutip data Bloomberg Spot Rate pukul 09.14 WIB, rupiah berada di level Rp 14.887.

Sebelumnya pada Jumat (2/6/2023) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 14.994.

Kenaikan Suku Bunga AS Bisa Jadi Ancaman Rupiah

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan perhatian dari pelaku pasar keungan dunia bisa berubah dari kenaikan pagu utang atau debt ceiling ke kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Kebijakan moneter yang dimaksud, yakni peluang Bank Sentral AS atau The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada keputusan rapat pada 13 Juni hingga 14 Juni ini.

"Bila demikian, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS ke depan. Mungkin bisa masuk ke Rp15.000 hingga Rp15.200 di Juni," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Jumat (2/6/2023).

Lebih lanjut, menurut Ariston, kelihatannya kenaikan pagu utang Negeri Paman Sam bakal disetujui kongres, sehingga jadi sentimen positif bagi aset berisiko.

"Tapi di sisi lain, ada perubahan ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga acuan AS. Ekspektasi suku bunga naik pada rapat Juni meningkat dan ekspektasi suku bunga bertahan malah menurun," katanya.

Perubahan ekspektasi ini terkait dengan data ekonomi Amerika yang membaik belakangan ini yang dikhawatirkan akan menyumbang kenaikan inflasi.

"Sehingga, inflasi tidak turun-turun mendekati target. Perubahan ekspektasi ini bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas