Foxconn Tak Kunjung Groundbreaking Pabrik Baterai Bus Listrik di Batang, Begini Kata Menteri Bahlil
Sampai saat ini Foxconn belum kunjung merealisasikan rencana bisnisnya berinvestasi membangun pabrik baterai bus listrik di Kabupaten Batang.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
![Foxconn Tak Kunjung Groundbreaking Pabrik Baterai Bus Listrik di Batang, Begini Kata Menteri Bahlil](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-bahlil-di-dpr.jpg)
Bahlil mengaku sudah bertemu dengan Chairman Foxconn Young Liu, selama hampir tiga jam untuk menindaklanjuti kesepakatan investasi bus listrik tersebut.
Baca juga: Nvidia dan Foxconn Kembangkan Platform Kendaraan Otonom
Kata Bahlil, kesepakatan kerja sama ini merupakan hasil dari proses panjang negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Foxconn.
"Dia (Chairman Foxconn, Young Liu) datang berdiskusi sama saya kurang lebih sekitar 2 jam 30 menit. Dia menyampaikan niatnya yang sangat serius dan dia tidak tahan lagi untuk mengimplementasikan (investasi)," ucapnya.
"Sekarang kita mampu menyelesaikan seperti, lahan, insentif kemudahan perizinan dan juga ada fasilitas lain yang dibutuhkan selama memenuhi unsur aturan," tegasnya.
![Prototipe bus listrik Foxtron EV Model T buatan Foxconn](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/foxtron-ev.jpg)
Foxconn bersama Indika Energy sebelumnya telah menyerahkan lima bus listrik ke Pemerintah Indonesia di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022) untuk mendukung kesuksesan Presidensi G20 Indonesia.
Bus listrik yang diserahkan Foxconn masing-masing berkapasitas 45 orang untuk mengantarkan tamu-tamu penting turun dari pesawat menuju ke ruang kedatangan di Bandar Udara Ngurah Rai.
Bahlil Lahadalia mengatakan, kehadiran Foxconn telah lama sudah ditunggu. Sebab, Bahlil menyoroti kualitas produk Foxconn serta kontribusi Foxconn kepada global serta persoalan ICT (Information and Communication Technology).
Sebagai tindak lanjut penyerahan bus listrik ini, Indonesia bakal membangun ekosistem baterai kendaraan listrik.
Kata dia, semua negara sama di mata Indonesia, termasuk Foxconn dari Taiwan yang memberikan kontribusi dalam mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) dan industri hijau di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.