Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertanian Hidroponik Bisa Optimalkan Produksi di Lahan Terbatas

Pertanian modern saat ini diminati kalangan milenial, termasuk anak-anak muda di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pertanian Hidroponik Bisa Optimalkan Produksi di Lahan Terbatas
Tribunnews.com/Suci
Teknik bertani hidroponik di Dusun Tanjungsari, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Kamis (10/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertanian modern saat ini diminati kalangan milenial, termasuk anak-anak muda di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Petani muda yang tergabung dalam Cocok Pangan Project mengembangkan usaha pertanian hidroponik dengan komoditas selada.

"Kami mulai sejak pandemi, sekitar 2 tahun lalu. Dan, selama setahun penuh ini (12 bulan), kami berhasil panen rutin setiap hari, melewati musim hujan dan kemarau, dengan rata-rata kapasitas produksi 15-20 kg per hari," kata anggota Cocok Pangan Project Dicky dalam keterangannya, Rabu (14/6/2023).

Dengan kapasitas produksi seperti itu, kata Dicky, Cocok Pangan mampu menghasilkan Selada hidroponik hingga sekitar setengah ton setiap bulannya. Hal itu dicapai dengan lahan seluas 200 meter persegi saja.

"Keuntungan pertanian modern salah satunya itu. Intervensi teknologi memungkinkan kita bisa mengoptimalkan ruang. Juga bisa produksi rutin, seperti mesin, asalkan mau disiplin," papar Dicky.

Cocok Pangan Project diinisiasi oleh empat anak muda lulusan perguruan tinggi ternama dan memiliki minat pada pertanian.

Kini mereka mengelola 2 greenhouse dengan kapasitas produksi 6.000-an lubang tanam yang terletak di Desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Adapun pembiayaan untuk membangun pertanian hidroponik, Cocok Pangan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mereka mendapatkan akses kredit untuk membuat greenhouse dan instalasi hidroponiknya.

Baca juga: Ajak Milenial Bertani, PMN Berikan Pelatihan Budidaya Tanam di Perkotaan

"Kami manfaatkan dana KUR. Prosesnya mudah kok, dan bunganya rendah, apalagi waktu itu ada program khusus pandemi, jadi lebih terjangkau," katanya.

Mudahnya akses pembiayaan itu mendorong Cocok Pangan untuk terus berkembang, apalagi peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar.

"Saat ini kami masih merasa kecil, dan pengen nambah greenhouse lagi, tentu ingin berkembang terus. Peluang pasarnya juga masih bagus kok. Bahkan kalau bisa hingga skala industri," tutur Dicky.

Baca juga: Kunjungi Karanganyar, Mentan SYL Tunjukkan Cara Baru Bertani

Masa depan pertanian itu, kata Dicky, salah satunya terletak pada pertanian modern. Dengan konsep pertanian-industri (industrial agriculture), hal itu akan memungkinkan pertanian yang selama ini dimaknai secara konvensional dengan bergantung pada alam, lalu dapat bergeser pada pertanian yang mampu berproduksi seperti mesin secara kontinyu.

"Pertanian modern (hidroponik) memungkinkan untuk itu. Konsep ini dapat menjadikan produksi pertanian yang berlimpah dengan luas lahan yang minim, bahkan bisa minimalkan dampak perubahan cuaca. Jadi produksi bisa terus jalan, apapun gejolak cuacanya," katanya

"Kuncinya pada pendekatan sains, intervensi teknologi, tata laksana yang presisi, repetisi, dan skala yang masif. Konsep industri itu yang pengen kita bawa pada pertanian," sambung Dicky

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani milenial untuk membangun sektor pertanian secara masif dan berkelanjutan. Menurutnya petani milenial merupakan tulang punggung pertanian di masa depan.

Dalam tujuan itu, Mentan menegaskan jika pemerintah sudah menyiapkan akses permodalan maupun sarana dan prasarana pertanian. Khusus untuk modal, Kementerian Pertanian menyiapkan program KUR sebagai dukungan terhadap jalannya usaha tani.

“Jika banyak petani milenial yang berhasil akses KUR, tentunya usahanya akan lebih berkembang. Jika usaha lebih berkembang, akan tercipta ketahanan pangan nasional," ujar Syahrul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas