Mendag Ajak Gakoptindo Libatkan Petani Kedelai untuk Kepastian Harga Jual Panenan
Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia diajak melibatkan petani kedelai untuk memberikan kepastian harga jual panenan kedelai.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong adanya kerja sama Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) dengan petani kedelai.
Kerja sama itu diharapkan bosa lebih menyejahterakan para petani melalui pembelian kedelai dengan harga yang menguntungkan.
"Petani harus mendapat kepastian harga jual panen kedelai. Dengan organisasi kuat, Gakoptindo dapat bekerja sama dengan petani melalui pembelian panen kedelai dengan harga yang menguntungkan," kata Zulhas, sapaan akrabnya, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (15/6/2023).
Zulhas mengatakan, dengan organisasi kuat, Gakoptindo juga diharapkan dapat membantu perkembangan produsen tahu tempe di Indonesia.
"Saya berharap Gapkoptindo semakin kuat. Dengan organisasi yang semakin kuat dan terus dibina pemerintah, maka dapat mempercepat produsen kecil untuk berkembang menjadi besar," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pangan Nasional, kebutuhan kedelai nasional pada 2023 tercatat sekitar 2,7 juta ton.
Sementara produksi dalam negeri hanya berkisar 335 ribu ton dan sisanya dipenuhi dari pengadaan impor.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Mendag Zulkifli Minta Distributor Jangan Timbun Stok
Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi terkait perlunya upaya peningkatan produksi kedelai lokal.
Menindaklanjuti hal tersebut, Zulhas bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah meluncurkan program Gerakan Tanam Kedelai di Lampung, Jumat (2/6/2023) lalu.
