Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Harga Telur Stabil dalam Dua Pekan Mendatang

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan harga telur ayam akan kembali stabil pada dua pekan mendatang.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Harga Telur Stabil dalam Dua Pekan Mendatang
Warta Kota/YULIANTO
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan harga telur ayam akan kembali stabil pada dua pekan mendatang.

Diketahui, harga telur ayam saat ini tengah melonjak melebihi harga acuan pembelian yang ditentukan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan).

Perbadan No 5/2022 menyebut harga acuan telur ada pada angka Rp 27.000-28.000 per kilogram.

Baca juga: Mendag Ajak Gakoptindo Libatkan Petani Kedelai untuk Kepastian Harga Jual Panenan

Sedangkan saat ini, mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur dibanderol sebesar Rp 31.600 per kilogram, naik Rp 450 selama sebulan ini.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan harga telur melesat naik karena ayam induknya dijual di pasaran.

"Namanya ayamnya di-cutting. Ayam induk telur dijual. Ayam belum saatnya meneteskan, tapi sudah di-cutting," katanya di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

BERITA REKOMENDASI

Ketua Umum PAN itu mengatakan, harga telur baru akan stabil dua pekan lagi. Adapun proses penstabilannya telah berjalan selama tiga pekan terakhir.

"Nah untuk stabil perlu waktu lagi karena indukannya kan nggak cepat, jadi perlu waktu. Ini sekarang sudah tiga minggu, mungkin dua minggu lagi," ujar Zulhas.

Ini Biang Kerok Kenaikan Harga Telur Ayam

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap pemicu kenaikan harga telur ayam beberapa waktu lalu di Tanah Air yang sempat menembus Rp 40 ribu per kilogram di Indonesia Timur.

Baca juga: Bicara dengan Diaspora di Malaysia, Mendag Yakin Indonesia Masuk Negara Ekonomi Terbesar Dunia

Arief mengatakan, harga telur sempat naik karena dipicu oleh kenaikan harga jagung yang merupakan salah satu pakan utama ayam petelur.


"Harga [telur] tinggi beberapa waktu terakhir karena jagung naik sampai di atas Rp 6.000," kata Arief ketika dihubungi Tribunnews, Minggu (4/6/2023).

Harga tersebut telah melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP) Rp 5.000/kg seperti yang ditunjukkan Peraturan Badan Pangan Nasional No.5/2022.

Baca juga: Update Harga Pangan 14 Juni 2023: Cabai Rawit, Minyak Goreng, hingga Telur Ayam Terpantau Turun

Meski harga jagung naik, Arief mengatakan pemerintah tetap bertahan untuk tidak melakukan impor hingga panen jagung mendatang.

"Kita bertahan tidak impor jagung sampai sebulan ke depan dapat panen," ujarnya. Panen jagung akan dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia seperti Medan dan Lampung.

Panen akan mulai dari Medan, Lampung, Jawa Timur, dan Sulawesi. Saat ini mulai di NTB, harga jagung sudah Rp 4.800," kata Arief.

Tak hanya harga pakan yang meningkat, Arief menyebut naiknya harga telur juga disebabkan oleh jarak dari sentra produksi.

"Selain pakan, harga telur tergantung dekat atau jauhnya dari sentra produksi. Makin jauh makin mahal. Supply dan demand juga salah satu penyebabnya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas