Kencana Energi Lestari Targetkan Pengembangan EBT Sebesar 500 MW
Ditargetkan pembangunan dua Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) menargetkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 500 Megawatt (MW).
Direktur Utama Kencana Energy, Wilson Maknawi mengatakan, dari sisi kebutuhan energi, pengembangan dan inovasi alternatif sumber EBT terus didengungkan, mengingat Indonesia memiliki banyak sekali potensi EBT yang belum dimanfaatkan dengan maksimal.
"Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 500 MW," kata Wilson ditulis Minggu (18/6/2023).
Baca juga: EBT Kian Diminati, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Meminta Pemerintah Buat Mekanisme Besaran Kapasitas
Menurutnya, sejumlah proyek yang masuk dalam pipeline antara lain di sektor energi hydro ialah PLTA Sumatera Utara berkapasitas 35 MW, PLTA Sulawesi 1 berkapasitas 75 MW.
Kemudian, PLTA Sulawesi 2 berkapasitas 90 MW, dan PLTA Gorontalo berkapasitas 22 MW.
Di sektor energi angin, KEEN menargetkan pembangunan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW.
KEEN juga berencana mengembangkan Solar PV 60 MW dan pembangkit listrik Hybrid 5 MW.
Selain PLTA, KEEN masuk ke sektor mini hydro, dan akan mengoperasikan PLTM Sumatera 2 4 MW, PLTM Sulawesi 3 6 MW, PLTM Sulawesi 4 10 MW, dan PLTM Nasal 10 MW. Perusaahan pun menargetkan bisnis kelistrikan dari Biomassa 10 MW dan Biogas 10 MW.
“KEEN sangat optimis akan mendapatkan proyek baru dan kelangsungan usaha KEEN sangat terjaga. Apalagi potensi pengembangan EBT di Indonesia mencapai sekitar 3.700 GWh namun baru dimanfaatkan sekitar 0,3 persen-nya," terang Wilson.
Di sisi lain, perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Jumat (16/6/2023) dengan sejumlah agenda di antaranya pengesahan Laporan Tahunan 2022, penggunaan laba Tahun Buku 2022, termasuk pembagian dividen.
Wilson mengatakan hasil RUPST tersebut yakni menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan 2022, menyetujui dan menetapkan penggunaan laba Tahun Buku 2022, termasuk pembagian dividen.
RUPST KEEN Tahun Buku 2022 pada 16 Juni 2023 menyetujui pembagian dividen final sebesar US$ 1,6 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 11,05% dari laba bersih 2022 sebesar US$ 14,48 juta, sehingga dividen per saham yakni Rp 6,50 / saham.
Sementara itu, sisa laba bersih sebesar US$ 671,3 ribu akan diperuntukkan sebagai dana cadangan dan US$ 12,2 juta akan digunakan untuk operasional perusahaan.