UMKM Naik Kelas, Berawal dari Salon Kini Safitri Punya Resto Rumah Kayu
Fitri mengatakan, promosi warung makan Betawi ini dilakukannya melalui beragam media sosial seperti Facebook maupun Youtube.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ponsel hitam tidak pernah lepas dari genggaman Safitri (32) pemilik usaha Resto Rumah Kayu.
Seluruh pesanan terpantau dari ponsel miliknya.
Seperti saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya di Kampung Cibitung, Pandurenan, Bekasi, Fitri biasa disapa sedang sibuk mengurus reservasi dari rombongan pengajian.
Fitri mengatakan, promosi warung makan Betawi ini dilakukannya melalui beragam media sosial seperti Facebook maupun Youtube.
Resto Rumah Kayu yang dirintisnya sejak tahun lalu ini, kini sudah banyak dikenal.
Pembeli datang dari wilayah seperti Cikarang dan Pondok Gede.
Baca juga: Inovasi PAN Kuatkan Ekonomi UMKM Daerah
"Instagram, Facebook, Tiktok juga. Makanya yang datang ke sini untuk makan itu jauh-jauh," kata dia yang ditemui Tribunnews.com, Jumat (9/6/2023).
Di samping itu, Fitri juga memanfaatkan aplikasi percakapan singkat atau WhatApps untuk promosi.
Biasanya ia mengunggah beragam foto makanan Resto Rumah Kayu di story WA miliknya.
"Pembeli itu datang rombongan, kumpul keluarga pesanannya bisa Rp500.000 - 1.000.000," sambung Fitri.
Selain rajin promosi di media sosial, cita rasa masakannya selalu dijaga.
Menu seperti pecak jengkol, lele, dan ayam jadi favorit di warungnya.
Fitri dalam sebulan mampu mengantongi omzet sebesar Rp35.000.000.
"Resto Betawi ini dimasaknya dadakan.
Kalau ada yang ingin makan baru dimasak. Tidak menyetok masakan yang sudah jadi," ujar dia.
Berawal dari KUR
Resto Rumah Kayu miliknya merupakan usaha kedua Fitri.
Sebelumnya, ia telah membuka usaha salon kecantikan yang diberi nama Fitri Salon di tahun 2020.
Untuk membuka usaha salon, Fitri memanfaatkan pembiayaan kredit usaha rakyat atau KUR dari BRI.
Ia meminjam sebesar Rp15.000.000.
"Pinjaman awal untuk salon Rp15.000.000. Alhamdulillah sudah lunas dan sekarang berkembang ke warung makan," kata dia.
Fitri mengisahkan, karena alasan tempat yang tidak memadai lagi, ia memilih pindah.
Harapannya agar dua usahanya bisa berjalan dengan maksimal.
Fitri pun kembali meminjam dana ke BRI di tahun 2022.
Usaha miliknya naik kelas.
Ia memanfaatkan pembiayaan Kupedes sebesar Rp110.000.000.
"Sebelumnya menyewa di luar rumah. Kalau sekarang, salon warung, rumah ada di satu bangunan. Jadi semuanya bisa terpantau termasuk anak" ungkap Fitri.
Kedepan, Fitri masih memiliki cita-cita untuk membangun usaha gym di samping resto miliknya.
Dari pengalamannya meminjam di BRI sebanyak dua kali Fitri mengaku, prosesnya sangat mudah karena semua dilakukan melalui sistem online.
"Hubungi Mantri, kemudian Mantri datang survei dan melengkapi berkas. Tidak lama uang bisa dicairkan," ungkap Fitri
Ditemui di kesempatan yang sama Mantri BRI, Febry Nugroho menuturkan, proses pengajuan pinjaman debitur melalui Brispot memberikan kemudahan baik debitur dan mantri.
Mantri tidak direpotkan dengan mengurus administrasi di kantor.
Di sisi lain, debitur bisa cepat mendapatkan pinjaman yang diperlukan.
"Sistem online itu sangat memudahkan. Sambil survei, mantri input persyaratan. Selama tidak ada kendala jaringan atau sistem kalau ACC pinjaman keluar di hari yang sama. Tidak perlu menunggu proses 10 hari, pinjaman bisa langsung digunakan," kata Febry.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.