Ekonomi Berkonstraksi, Bank Goldman Sachs Pangkas Proyeksi PDB China Jadi 5,4 persen
Goldman Sachs Group Inc. memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China tahun 2023 jadi 5,4 persen dari sebelumnya sebesar 6 persen.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Bank investasi kondang Goldman Sachs Group Inc. memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China di tahun 2023 menjadi 5,4 persen dari sebelumnya dipatok 6 persen.
Pemangkasan ini dilakukan setelah sektor properti yang berkontribusi 15 sampai 30 persen terhadap PDB terus berkontraksi, hingga ekonomi China amblas dan mencatatkan raport merah selama kuartal pertama 2023.
“Dengan tantangan yang berkelanjutan dari pasar properti, pesimisme yang meluas di antara konsumen dan pengusaha swasta, kami menurunkan perkiraan PDB riil 2023 kami," kata Kepala Ekonom untuk China Hui Shan.
Melansir dari Reuters, pelemahan ekonomi mulai dialami China pasca bank sentral China atau yang dikenal dengan nama People's Bank of China (PBoC) melonggarkan kebijakan moneternya dengan mengerek turun suku bunga acuan ditengah pengetatan yang dilakukan bank sentral global seperti The Fed dan ECB.
PBoC juga berkomitmen untuk menyuntikan sejumlah stimulus, kebijakan ini awalnya dipandang sebagai strategi jitu untuk membangkitkan ekonomi China usai pengetatan wilayah yang dilakukan pemerintah pusat.
Sayangnya cara pasca kebijakan diberlakukan, ekonomi China semakin melemah lantaran masyarakat mulai mengurangi minat konsumsi terutama di sektor properti. Alasan ini yang kemudian membuat prospek pertumbuhan China terus turun ke level terendah.
Imbas pelemahan tersebut, Yuan China ikut gagal melawan Dolar AS. Dimana nilai Yuan turun 0,3 persen, jadi mata uang Asia dengan kinerja terburuk dalam perdagangan global, Senin (19/6/202).
Baca juga: PDB China Tumbuh 4,5 Persen di Kuartal Pertama 2023
"Kami menilai bahwa hambatan pertumbuhan kemungkinan besar akan terus berlanjut saat pemerintah China dibatasi oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan politik dalam memberikan stimulus," kata para ekonom Goldman.
Senada dengan Goldman, beberapa bank raksasa global seperti Nomura, UBS, Standard Chartered, Bank of America (BofA) dan JPMorgan juga turut memberikan ramalan serupa.
Baca juga: Xi Jinping Prediksi PDB China Tahun 2022 Tembus 17,4 Triliun Dolar AS
Dalam laporannya Nomura memangkas perkiraan pertumbuhan PDB China di tahun 2023 menjadi 5,1 persen dari 5,5 persen.
Sementara UBS memprediksi PDB China pada 2023 turun menjadi 5,2 persen dari sebelumnya dipatok 5,7 persen. Tak hanya itu JPMorgan juga ikut memangkas prospeknya menjadi 5,5 persen dari 5,9 persen.