Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ditopang Empat Unit Bisnis PTPN, PalmCo Diyakini Bisa Capai Target Besar

PTPN V membukukan kinerja keuangan di atas target yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ditopang Empat Unit Bisnis PTPN, PalmCo Diyakini Bisa Capai Target Besar
dok.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani. peningkatan kinerja anak perusahaan yang akan di merger menjadi PalmCo tersebut, akan berasal dari efisiensi biaya, optimalisasi aset dan perbaikan fundamental, serta pendekatan teknologi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat unit bisnis sawit dari PTPN Group akan digabungkan membentuk sub-holding khusus industri sawit.

Perusahaan-perusahaan ini diyakini akan membawa PalmCo mencapai target-target besarnya di masa mendatang.

Adapun unit bisnis sawit dari grup perusahaan yang akan dimerger ke dalam PalmCo adalah PTPN IV, PTPN V, PTPN VI dan PTPN XIII.

Baca juga: Percepat Mitra-mitra PTPN Group Lakukan Transformasi Digital

Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan peningkatan kinerja anak perusahaan yang akan di merger menjadi PalmCo tersebut, akan berasal dari efisiensi biaya, optimalisasi aset dan perbaikan fundamental, serta pendekatan teknologi.

Kinerja perusahaan utamanya ditopang oleh peningkatan kinerja operasional, mulai dari peningkatan hasil produksi tandan buah segar (TBS), produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan palm kernel oil.

“Selain itu, perusahaan juga diperkuat dengan implementasi konsep Environmental, Social and Governance (ESG), sehingga bisnis PalmCo diyakini berkelanjutan karena sangat memperhatikan aspek konservasi lingkungan dan kepentingan masyarakat,” ujar Ghani, dikutip Selasa (20/6/2023).

Lebih jauh ia mengatakan PTPN IV telah siap menjadi subholding PTPN Group khusus mengelola sawit.

Dari sisi kesiapan kinerja keuangan, ia mengemukakan tahun 2022 lalu, laba bersih PTPN IV naik sebesar 2,8 persen menjadi Rp 2,17 triliun dari Rp 2,11 triliun di tahun 2021.

Keuntungan ini diperoleh dari pendapatan yang juga meningkat sebesar 12,33 persen dari Rp 9,32 triliun menjadi Rp10,47 triliun di tahun yang sama.

Kenaikan laba dan pendapatan perusahaan, sejalan dengan peningkatan nilai aset sebesar 8,34 persen dari Rp 21,18 triliun menjadi Rp 23 triliun.

Berita Rekomendasi

Kinerja gemilang, kata Ghani, juga dicetak olah calon perusahaan yang akan merger ke PalmCo lain. Kinerja di atas target PTPN V, kenaikan laba bersih berturut PTPN VI, serta berbagai Penghargaan PTPN XIII.

PTPN V membukukan kinerja keuangan di atas target yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Pendapatan PTPN V mencapai Rp 8,49 triliun atau 118,44 persen dari target.

Nilai aset di akhir tahun 2022 juga di atas 110,55 persen dari target RKAP.

Kinerja keuangan yang melampaui target ini signifikan mendorong laba bersih perusahaan yang meningkat sebesar 16,92 persen dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,52 triliun.

Dua tahun sebelumnya, PTPN V juga membukukan lonjakan laba bersih, yaitu naik 620 persen yoy tahun 2021 menjadi Rp417 miliar.

Selanjutnya, PTPN VI juga tidak kalah prestasinya dengan anak usaha lain. Selama tiga tahun terakhir secara berurut-turut, perusahaan mencetak kenaikan keuntungan bersih.

Tahun 2020, laba bersih perusahaan mencapai Rp 70 miliar.

Baca juga: 13 PTPN Akan Digabung Jadi Dua Sub Holding, Ini Namanya

Angka ini meningkat 302,85 persen yoy menjadi Rp 282 miliar tahun 2021.

Kemudian, tahun 2022, melonjak lagi sebesar 422,94 persen yoy menjadi Rp 401,27 miliar.

Demikian juga dengan PTPN XIII. Tahun 2021, perusahaan membukukan peningkatan laba bersih sebesar 111,8 persen dari tahun lalu menjadi Rp 88,28 miliar.

Keuntungan ini diperoleh dari kenaikan pendapatan sebesar 71,70 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 2,13 triliun.

PTPN XIII mampu menorehkan kinerja positif berupa capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, & Amortization (EBITDA) sebesar Rp 632,20 miliar dari posisi negatif EBITDA sebesar Rp 58,49 miliar di tahun 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas