Inggris Kucurkan Rp9,57 Miliar Kembangkan UMKM di Kampung Dolly Surabaya
Sinergi dan kolaborasi program kota masa depan ini sebagai titik awal dalam mewujudkan perkembangan untuk para pelaku UMKM.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Inggris Kucurkan Rp9,57 Miliar Kembangkan UMKM di Kampung Dolly Surabaya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/umkm-kampung-dolly-6.jpg)
Alasan pemerintah menutup industri prostitusi di Dolly karena pertimbangan beberapa hal.
Di kawasan Dolly marak praktik perdagangan manusia, eksploitasi perempuan dan anak di bawah umur, serta kompleksitas penyebaran penyakit menular seksual.
Penutupan tersebut juga disebut bertujuan untuk menyelamatkan generasi berikut dengan pencapaian terbaik pendidikan anak-anak setempat.
Namun di sisi lain, dampak perekonomian lokal sempat terkena imbas dari penutupan tersebut.
Sebab, banyak penduduk lokal yang bergantung pada industri turunan ini sebagai sumber pendapatan utama mereka.
Banyak penduduk Putat Jaya sempat kehilangan pekerjaan dan 18 persen di antara mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Teten berujar bahwa sampai hari ini perubahan nyata telah dirasakan oleh masyarakat di kawasan Dolly.
"Dengan cepat mereka beradaptasi menghadirkan produk usaha. Kurang lebih 11 UKM yang telah melahirkan inovasi yang kreatif," kata Teten.
Kemudian, agar proyek pengembangan kawasan prostitusi menjadi pusat ekonomi kreatif ini berlanjut, Teten meminta Pemkot Surabaya terus melakukan pendampingan.
Selain itu, ia juga minta agar produk-produk hasil kreasi masyarakat Dolly diserap ke sektor industri seperti perhotelan dan pariwisata.
Kemudian, kata Teten, UMKM Dolly juga sudah membentuk koperasi.
Ia mengatakan pihaknya akan terus mengkonsolidasikan lewat koperasi scaling up.
"KemenKopUKM juga punya pembiayaan untuk koperasi, mereka yang bergabung dengan koperasi akan terus dibina dan difasilitasi dari sisi pembiayaan. Produknya dipasarkan lewat serapan program Pemerintah membeli produk dalam negeri sebesar 40 persen," ujar Teten.
Ke depan, Teten berharap kesuksesan transformasi kawasan prostitusi yang ada di Dolly menjadi role model bagi transformasi kawasan lainnya yang serupa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.