Analis: Laju IHSG Berpotensi Melemah Setelah Bank Indonesia Tahan Tingkat Suku Bunga
Keputusan Bank Indonesia tentunya sebagai bentuk sinergi dalam menjaga stabilitas moneter dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada akhirnya memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pasca BI tahan suku bunga.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support and resistance 6.633 hingga 6.698," ujar dia melalui risetnya, Jumat (23/6/2023).
Baca juga: BI Prediksi The Fed Akan Kembali Naikkan Suku Bunga Jadi 5,5 Persen di Juli 2023
Nico menjelaskan, keputusan BI ini tentunya sebagai bentuk sinergi dalam menjaga stabilitas moneter dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Bank Indonesia memandang konsistensi dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen pada sisa tahun 2023," katanya.
Selain itu, fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Adapun kebijakan likuiditas dan makroprudensial akan terus dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan dan tetap mempertahankan terjaganya stabilitas sistem keuangan.
Hal ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut," pungkas Nico.
Hal yang sama juga disampaikan Analis sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG berpeluang tertekan pasca Bank Indonesia menahan suku bunga.
"Melewati akhir pekan, IHSG masih terlihat akan berada dalam fase konsolidasi pasca rilis data perekonomian terkait tingkat suku bunga acuan," ujar dia melalui risetnya, Jumat (23/6/2023).
Adapun William memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan bergerak melemah dengan kisaran level 6.636 hingga 6.742.
Kendati demikian, dia menilai pergerakan IHSG saat ini masih yang berada dalam tekanan hanya bersifat teknikal koreksi saja.
Dengan demikian, investor disarankannya bisa melakukan akumulasi beli selagi IHSG melemah.
"Sehingga momentum koreksi masih dapat dimanfaat investor baik jangka pendek, menengah hingga panjang. Hari ini IHSG berpotensi melemah," pungkas William.
Beberapa saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini, yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), serta PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).
Kemudian, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.