Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

SAM Air Jatuh, Eks Dirut Freeport Ungkap Bedanya Pakai Heli dan Cessna di Papua

Chappy Hakim mengungkapkan, perbedaan gunakan helikopter dan pesawat fixed wings atau bersayap tetap jenis Cessna.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in SAM Air Jatuh, Eks Dirut Freeport Ungkap Bedanya Pakai Heli dan Cessna di Papua
Tribun-Papua.com/Istimewa
Pesawat caravan PK-SMW milik PT Semuwa Aviasi Mandiri atau SAM Air dikabarkan hilang kontak di wilayah Mabualem, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Tengah, Jumat (23/6/2023). Kondisi terakhir ditemukan terbakar di hutan belantara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air dengan nomor penerbangan PK-SMW Tipe Cessna Grand Caravan C208B yang sempat dikabarkan hilang kontak pada Jumat (23/6/2023) pukul 11.07 WIT, ditemukan jatuh di Yalimo, Papua Pegunungan.

Pengamat penerbangan sekaligus eks Direktur Utama (Dirut) PT Freeport Indonesia (PTFI) Chappy Hakim mengungkapkan, perbedaan gunakan helikopter dan pesawat fixed wings atau bersayap tetap jenis Cessna.

"Caravan dan helikopter bedanya adalah helikopter bisa take off landing vertikal, kalau caravan fixed wings harus ada landasan. Untuk manuvernya daerah pegunungan (lebih unggul) pakai helikopter, tapi helikopter operating cost jauh lebih tinggi karena bagian bergeraknya lebih banyak," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Pesawat SAM Air yang Sempat Hilang Kontak Ditemukan Jatuh dan Terbakar di Yalimo Papua Pegunungan

Chappy menjelaskan, penggunaan sejenis Cessna di Papua biasanya untuk membawa penumpang dan barang karena daerah terpencil bergantung transportasinya dengan pesawat kecil.

Sementara untuk tarif biasanya itu tergantung operator, tapi menurutnya yang jelas harga barang-barang di pelosok mahal dan sulit, sehingga keberadaan angkutan udara memang jadi penting.

Dia menambahkan, kendati helikopter unggul dari sisi manuver, pesawat Cessna dan sejenisnya cocok untuk digunakan melewati pegunungan.

Berita Rekomendasi

"Pesawat itu punya ciri khas masing-masing digunakan untuk apa dan dimana, kalau Papua daerah pegunungan cocok Caravan, Twin Otter, pesawat bagus puluhan tahun di Papua. Twin Otter (buatan pabrikan) Kanada, dulu Merpati punya banyak, Susi Air juga pakai beberapa," tutur Chappy.

Adapun meski pesawat buatan Cessna sudah ada sejak 1980-an, dinilainya bukan serta-merta sudah tidak layak digunakan lagi.

"Pesawat nggak ada tua atau muda, kalau dia layak, mengikuti manual, perawatan bagus, layak terbang dan itu diperiksa sama Dinas Kelaikan. Nggak berarti kalau tua celaka, nggak juga," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas