Atasi Perubahan Iklim, Wright Partners dan Fairatmos Dirikan 10 Perusahaan Ventura
Sementara Fairatmos memiliki keahlian serta pengalaman di bidang pengurangan emisi karbon dan inovasi usaha
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wright Partners? salah satu corporate venture builder di Asia Tenggara bekerja sama dengan startup teknologi iklim Fairatmos merintis pendirian 10 sustainable ventures selama tiga tahun ke depan untuk menjawab permasalahan perubahan iklim di Asia Tenggara.
Kerjasama ini menggabungkan dua organisasi dengan keahlian dan keahlian yang saling melengkapi.
Wright Partners memiliki rekam jejak sukses dalam membangun usaha di bidang agritech, edutech, logistik dan fintech dengan berbagai korporasi.
Baca juga: Apple Siap Luncurkan iPadOS 16 dan macOS Ventura pada Akhir Bulan Ini
Sementara Fairatmos memiliki keahlian serta pengalaman di bidang pengurangan emisi karbon dan inovasi usaha keberlanjutan seperti plastik dan daur ulang.
"Kami sangat antusias menjalin kerjasama dengan Fairatmos dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang dihadapi Indonesia dan Asia Tenggara Kami berharap dapat mendukung korporasi dan lembaga lainnya untuk lebih memahami emisi karbon mereka dan dalam menghadirkan inovasi sustainable ventures yang tidak hanya akan mengurangi emisi karbon mereka sendiri, tetapi juga membantu bisnis lain dalam menciptakan nilai tambah dengan menjadi bisnis yang lebih sustainable," kata Ziv Ragowsky, Founding Partner Wright Partners dalam keterangan tertulis, Sabtu, 24 Juni 2023.
Dia menambahkan, dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya yang kami miliki, pihaknya yakin dapat menghadirkan usaha-usaha baru yang inovatif yang akan membuat perbedaan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim.
Saat ini Indonesia menjadi salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia dengan sebagian besar berasal dari deforestasi dan perubahan penggunaan lahan lainnya. Namun, Indonesia telah mengambil langkah dalam mengatasi hal ini baik dari sektor publik maupun swasta.
Indonesia memiliki target Kontribusi yang ditetapkan secara Nasional (Nationally Determined Contribution / NDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 32 persen-43 persen pada tahun 2030.
Dari sektor AFOLU (pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya), terdapat target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 510-740 juta ton CO2e.
Banyak perusahaan Indonesia tertarik pada usaha keberlanjutan. Namun, karena sebagian besar telah difokuskan pada pengurangan emisi gas rumah kaca Scope 1, 2, dan 3, banyak yang justru menilai keberlanjutan sebagai tambahan biaya dan bukan sebagai peluang sumber pendapatan baru. Wright Partners dan Fairatmos berharap dapat mengubah pandangan tersebut.
Fokus awal Wright Partners dan Fairatmos dimulai dari usaha-usaha terkait pengurangan karbon di Indonesia.
Baca juga: Ini Kriteria Startup yang Jadi Incaran Para Modal Ventura
Fokus ini diharapkan dapat membangun momentum dalam menghadirkan perencanaan dan penciptaan usaha inovatif dan menjadikan Indonesia sebagai pelopor revolusi hijau.
Wright Partners dan Fairatmos telah menjalankan langkah awal dalam menyertakan Fairatmos ke dalam usaha-usaha Wright Partners, di antaranya dalam melakukan verifikasi dan perdagangan karbon serta kredit hijau lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.