Prabowo Ungkap Indonesia Jadi Contoh yang Ditiru Negara-negara Berkembang di Afrika
Terlebih, lanjutnya, Indonesia saat ini tengah berada di urutan ke-16 ekonomi dunia dan saat ini menjadi anggota dari G20,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan dari sejumlah pengalamannya kunjungan kerja ke luar negeri, Indonesia kerap dijadikan contoh yang ditiru negara-negara berkembang di Afrika.
Hal tersebut Prabowo ungkapkan saat menghadiri peringatan Hari Lahir Ke-63 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Benteng Vastenburg, Solo pada Jumat (23/6/2023) malam.
"Mereka mau contoh kita, bagaimana negara keempat terbesar dalam jumlah penduduk di dunia," ujarnya.
Baca juga: Ketua Gapoktan Karya Tani Lampung Selatan Dirampok Saat Hendak Setor Uang Rp294 Juta ke Bank
Terlebih, lanjutnya, Indonesia saat ini tengah berada di urutan ke-16 ekonomi dunia dan saat ini menjadi anggota dari G20,
Prabowo mengatakan, bahkan tak menutup kemungkinan, Indonesia pada 2045 bakal berada di urutan ekonomi keempat dunia dan menjadi bagian dari G9 ataupun G8.
Hal tersebut, kata dia, menimbulkan banyak pihak luar yang iri dengan Indonesia.
"Tiap negara kaya pasti menimbulkan iri dari kekuatan-kekuatan luar. Dari dulu nusantara selalu diganggu bangsa asing, mulai dari Portugis, Spanyol, Prancis, Mongolia, Inggris, Jepang, Belanda," ungkapnya.
Prabowo menegaskan, bangsa Indonesia harus waspada dengan hal tersebut. Oleh karena itu, ia pun menekankan bahwa negara ini harus kuat.
"Kalau kita tidak kuat, kita akan selalu diganggu bangsa-bangsa asing," kata Prabowo.
Kendati demikian, ia mengatakan agar masyarakat tidak mencurigai bangsa asing dan tidak menyalahkan orang lain. Justru, ia menegaskan bangsa Indonesia-lah yang harus menjaga kekayaannya sendiri agar tidak direbut pihak asing.
Baca juga: Bank DBS Indonesia Dorong Pemahaman Masyarakat Akan Investasi Berbasis ESG
"Kita tidak boleh curiga sama bangsa asing. Kita harus jaga bangsa dan kekayaan kita. Jangan salahkan orang lain, itu adalah salah bangsa kita sendiri," tegasnya.