Jokowi Sebut Kenaikan Harga Daging Ayam Terlalu Tinggi ke Level Rp50 Ribu, Pedagang Mogok Jualan
Jokowi menilai fluktuasi harga tersebut adalah hal yang biasa, apalagi memasuk hari raya seperti Iduladha.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono

Aksi damai ini karena menolak kenaikan harga ayam potong boiler yang dikhawatirkan bisa menurunkan minat beli masyarakat.
"Makanya jadi bukan para suplier, pedagang saja yang aksi tapi konsumen juga ikut karena ini kan memberatkan harganya tinggi," beber dia.
Pian menambahkan, harga ayam potong boiler saat ini mencapai harga Rp 31ribu per kilogram kepada konsumen.
Baca juga: Harga Daging Ayam di Jabodetabek Naik Rp41.150, Simak Update Harga Pangan per 21 Juni 2023
Sedangkan harga normal hanya sekitar Rp 20 ribu per kilogram.
Usai aksinya hari ini, kata Pian, para pedagang ayam potong akan melakukan mogok dagang selama 3 hari kedepan hingga mendapatkan kepastian dari pemerintah.
"Kalau memang tidak ada perhatian dari aksi kita ini, kita akan melakukan mogok dagang selama 3 hari kedepan. Dan mulai hari ini pun sudah ada pedagang yang mogok dagang," tandasnya.
Penyebab Kenaikan Harga Daging Ayam
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menanggapi soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menemukan harga daging ayam di Pasar Palmerah melonjak hingga Rp 50 ribu.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga ayam di pasar turunan seperti di Pasar Palmerah memang berbeda dengan di pasar induk.
"Biasanya harga pasar induk sama turunan itu pasti akan ada selisih. Pasar Palmerah itu turunan," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (26/6/2023).
Ia kemudian mengatakan bahwa ada faktor biaya produksi yang mempengaruhi perbedaan harga tersebut.
Biasanya, jumlah daging ayam yang dikirim ke pasar turunan tidak dikirim dengan volume yang besar.
Hal itu, kata Arief, menyebabkan adanya selisih harga dari pasar induk dan pasar turunan.
"Itu ada faktor distribution cost. Jadi, cost per unit akan lebih bagus saat dikirim lebih banyak. Misalnya, satu truk kapasitasnya 3 ton, tapi diisi cuma 1 ton. Kan harga akan berbeda kalau truk 3 ton diisi full load. Kadang-kadang di pasar turunan itu volumenya tidak besar," ujar Arief.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.